Ari Julianto says:


You may copy and share the contents in my blog, but please cite my blog address as your reference. I only accept the comments that relate to the postings in this blog. For private and personal issues, you may contact me at
mr.ari69@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Pemahaman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemahaman. Tampilkan semua postingan

Mengenal Validitas


by Ari Julianto

(Dari berbagai sumber)

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar 1986).Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.

Validitas tes biasa juga disebut sebagai kesahihan suatu tes adalah mengacu pada kemampuan suatu tes untuk mengukur karakteristik atau dimensi yang dimaksudkan untuk diukur. Sedangkan reliabilitas atau biasa juga disebut sebagai kehandalan suatu tes mengacu pada derajat suatu tes yang mampu mengukur berbagai atribut secara konsisten (Brennan, 2006). Konstruksi tes yang baik harus memenuhi kedua syarat tersebut, sehingga tes itu mampu memberikan gambaran yang sebenarnya terhadap kondisi testee (siswa) yang diuji.

Sifat valid diperlihatkan oleh tingginya validitas hasil ukur suatu tes. Suatu alat ukur yang tidak valid akan memberikan informasi yang keliru mengenai keadaan subjek atau individu yang dikenai tes itu. Apabila informasi yang keliru itu dengan sadar atau tidak dengan sadar digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan, maka keputusan itu tentu bukan merupakan suatu keputusan yang tepat.

Pengertian validitas juga sangat erat berkaitan dengan tujuan pengukuran. Oleh karena itu, tidak ada validitas yang berlaku umum untuk semua tujuan pengukuran. Suatu alat ukur biasanya hanya merupakan ukuran yang valid untuk satu tujuan yang spesifik. Dengan demikian, anggapan valid seperti dinyatakan dalam "alat ukur ini valid" adalah kurang lengkap. Pernyataan valid tersebut harus diikuti oleh keterangan yang menunjuk kepada tujuan (yaitu valid untuk mengukur apa), serta valid bagi kelompok subjek yang mana? Istilah validitas ternyata memiliki keragaman kategori. Ebel (dalam Nazir 1988) membagi validitas menjadi concurrent validity, construct validity, face validity, factorial validity, empirical validity, intrinsic validity, predictive validity, content validity, dan curricular validity.

- Concurrent Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan kinerja.
- Construct Validity adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek psikologis apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa suatu konstruk tertentu dapat dapat menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran.
- Face Validity adalah validitas yang berhubungan apa yang nampak dalam mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang seharusnya hendak diukur.
- Factorial Validity dari sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan faktor-faktor yang yang bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran perilaku lainnya, dimana validitas ini diperoleh dengan menggunakan teknik analisis faktor.
- Empirical Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan suatu kriteria. Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung dengan apa yang ingin diramalkan oleh pengukuran.
- Intrinsic Validity adalah validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji coba untuk memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk mendukung bahwa suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
- Predictive Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu alat ukur dengan kinerja seseorang di masa mendatang.
- Content Validity adalah validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling dari suatu populasi.
- Curricular Validity adalah validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari pengukuran dan menilai seberapa jauh pengukuran tersebut merupakan alat ukur yang benar-benar mengukur aspek-aspek sesuai dengan tujuan instruksional.

Sementara itu, Kerlinger (1990) membagi validitas menjadi tiga yaitu content validity (validitas isi), construct validity (validitas konstruk), dan criterion-related validity (validitas berdasar kriteria). Semua jenis kesahihan harus diperhatikan untuk semua jenis tes, hanya penekanan yang berbeda. Tes psikologi menekankan pada konstruksi tes, tes pencapaian belajar menekankan pada kesahihan isi, sedangkan tes seleksi menekankan pada kesahihan kriteria, terutama pada kesahihan prediktif.

Pada pembahasan ini, akan dititik beratkan pada validitas ini, karena akan berbicara tentang tes hasil belajar. Validitas isi merupakan validitas yang diperhitumgkan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah "sejauhmana item-item dalam suatu alat ukur mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur oleh alat ukur yang bersangkutan?" atau berhubungan dengan representasi dari keseluruhan kawasan.

Pengertian "mencakup keseluruhan kawasan isi" tidak saja menunjukkan bahwa alat ukur tersebut harus komprehensif isinya akan tetapi harus pula memuat hanya isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur. Walaupun isi atau kandungannya komprehensif tetapi bila suatu alat ukur mengikutsertakan pula item-item yang tidak relevan dan berkaitan dengan hal-hal di luar tujuan ukurnya, maka validitas alat ukur tersebut tidak dapat dikatakan memenuhi ciri validitas yang sesungguhnya.

Apakah validitas isi sebagaimana dimaksudkan itu telah dicapai oleh alat ukur, sebanyak tergantung pada penilaian subjektif individu. Dikarenakan estimasi validitas ini tidak melibatkan komputasi statistik, melainkan hanya dengan analisis rasional maka tidak diharapkan bahwa setiap orang akan sependapat dan sepaham dengan sejauhmana validitas isi suatu alat ukur telah tercapai.

Selanjutnya, validitas isi ini terbagi lagi menjadi dua tipe, yaitu face validity (validitas muka) dan logical validity (validitas logis). Face Validity (Validitas Muka). Validitas muka adalah tipe validitas yang paling rendah signifikasinya karena hanya didasarkan pada penilaian selintas mengenai isi alat ukur. Apabila isi alat ukur telah tampak sesuai dengan apa yang ingin diukur maka dapat dikatakan validitas muka telah terpenuhi.

Dengan alasan kepraktisan, banyak alat ukur yang pemakaiannya terbatas hanya mengandalkan validitas muka. Alat ukur atau instrumen psikologi pada umumnya tidak dapat menggantungkan kualitasnya hanya pada validitas muka. Pada alat ukur psikologis yang fungsi pengukurannya memiliki sifat menentukan, seperti alat ukur untuk seleksi karyawan atau alat ukur pengungkap kepribadian (asesmen), dituntut untuk dapat membuktikan validitasnya yang kuat.

Logical Validity (Validitas Logis). Validitas logis disebut juga sebagai validitas sampling (sampling validity). Validitas tipe ini menunjuk pada sejauhmana isi alat ukur merupakan representasi dari aspek yang hendak diukur. Untuk memperoleh validitas logis yang tinggi suatu alat ukur harus dirancang sedemikian rupa sehingga benar-benar berisi hanya item yang relevan dan perlu menjadi bagian alat ukur secara keseluruhan.
Suatu objek ukur yang hendak diungkap oleh alat ukur hendaknya harus dibatasi lebih dahulu kawasan perilakunya secara seksama dan konkrit. Batasan perilaku yang kurang jelas akan menyebabkan terikatnya item-item yang tidak relevan dan tertinggalnya bagian penting dari objek ukur yang seharusnya masuk sebagai bagian dari alat ukur yang bersangkuatan. Validitas logis memang sangat penting peranannya dalam penyusunan tes prestasi dan penyusunan skala, yaitu dengan memanfaatkan blue-print atau tabel spesifikasi.

Bila skor pada tes diberi lambang x dan skor pada kriterianya mempunyai lambang y maka koefisien antara tes dan kriteria itu adalah rxy inilah yang digunakan untuk menyatakan tinggi-rendahnya validitas suatu alat ukur.Pengukuran validitas sebenarnya dilakukan untuk mengetahui seberapa besar (dalam arti kuantitatif) suatu aspek psikologis terdapat dalam diri seseorang, yang dinyatakan oleh skor pada instrumen pengukur yang bersangkutan.

Koefisien validitas pun hanya punya makna apabila apalagi mempunyai harga yang positif. Walaupun semakin tinggi mendekati angka 1 berarti suatu tes semakin valid hasil ukurnya, namun dalam kenyataanya suatu koefisien validitas tidak akan pernah mencapai angka maksimal atau mendekati angka 1. Bahkan suatu koefisien validitas yang tinggi adalah lebih sulit untuk dicapai daripada koefisien reliabilitas. Tidak semua pendekatan dan estimasi terhadap validitas tes akan menghasilkan suatu koefisien. Koefisien validitas diperoleh hanya dari komputasi statistika secara empiris antara skor tes dengan skor kriteria yang besarnya disimbolkan oleh rxy tersebut. Pada pendekatan-pendekatan tertentu tidak dihasilkan suatu koefisien akan tetapi diperoleh indikasi validitas yang lain.

Menurut Suryabrata (2000), bahwa untuk mengetahui validitas isi dari sebuah instrumen dapat digunakan validasi dari pendapat ahli (profesional judgment). Koefisien validasi isi dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif oleh beberapa orang pakar (Gregory, 2000 dalam Koyan, 2002).  Untuk menetukan koefisien validitas isi, hasil penilaian dari kedua pakar dimasukkan ke dalam tabulasi silang 2 X 2 yang terdiri dari kolom A, B, C, dan D. Kolom A adalah sel yang menunjukkan ketidaksetujuan kedua penilai. Kolom B dan C adalah sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai pertama dan kedua (penilai pertama setuju penilai kedua tidak setuju, atau sebaliknya). Kolom D adalah sel yang menunjukkan persetujuan antara kedua penilai. Validitas isi adalah banyaknya butir soal pada kolom D dibagi dengan banyaknya butir soal kolom A + B + C + D.

Penilaian Naskah Skripsi/Thesis



                Penilaian Naskah Skripsi/Thesis

Image source: thehertsbookbinder.co.uk


No Aspek yag Dinilai                                                   Bobot (B)         Skor (S)    B X S
A   ABSTRAK                                                               6

      1. Keefektifan dan keefisienan Bahasa                        (3)
      2. Ketepatan Bahasa Inggris Abstrak                         (3)
          (Non Bahasa Inggris)
 
B    PENDAHULUAN                                                  8       
      1. Keefektifan dan keefisienan paparan                      (4)
      2. Keterkaitan antara latar belakang masalah,             (4)
          idetifikasi masalah dan perumusan masalah
 
C    KAJIAN PURTAKA                                              10
      1. Kesesuaian teori/referensi dengan                           3
          permasalahan
      2. Kemutakhiran referensi (diutamakan jurnal              3
          penelitian)
      3. Ketajaman analisis dan sintesis kajian pustaka         2
          termasuk posisi penulis dalam kajian teori.
      4. Ketepatan kerangka berpikir dan hipotesis              2
          (jikja ada)
 
D    METODOLOGI PENELITIAN                            10
      1. Ketepatan metode penelitian (populasi,                   (2)
          teknik sampling, metode/rancangan)
      2. Ketepatan prosedur penelitian                                (2)
      3. Kevalidan instrumen penelitian                                (4)
      4. Ketepatan analisis data                                           (2)
 
E    PEMARAN HASIL ANALISIS                            28
      1. Ketepatan hasil analisis (termasuk grafik                 (10)
          dan tabel, jika ada) yang harus ditampilkan    
      2. Keefektifan dan keefisienan hasil analisis                 (10)
          yang ditampilkan
      3. Keefektifan dan keefisienan bahasa hasil                 (8)
          analisis.
 
F    PEMBAHASAN                                                     20
      1. Kesesuaian bahasa dengan tujuan                           (10)
          penelitian
      2. Kedalaman bahasa                                                 (5)
      3. Kemutakhiran acuan pustaka dalam bahasan           (5)
 
G   KESIMPULAN DAN SARAN                               8
      1. Ketepatan keksimpulan dengan tujuan                     (4)
          penelitian
      2. Keefektifan dan keefisienan bahasa.                        (4)
 
H   KEILMIAHAN BAHSA NASKAH                        5
 

I     ORIJINALITAS PENELITIAN                             5
                                                                    Jumlah         100


Keterangan
Skor : 1-5
Nilai akhir = (B x S) : 5



(Source: Universitas Negeri Medan, Program Pasca Sarjana)



 

Penilaian Sidang Seminar Proposal Skripsi/Thesis


Penilaian Sidang Seminar Proposal Skripsi/Thesis


No Aspek yag Dinilai                                               Bobot (B)         Skor (S)    B X S

A   MUTU PRESENTASI                                            40
    
1. Mutu media yang disajikan (ketepatan                  (25)
         unsur, keesfisienan, keterbacaan dan
         keterapikan)

     2. Mutu tampilan penyaji (penguasaan                       (15)
         materi, kelugasan bahasa.

B. MUTU JAWABAN                                                  60
    1. Kesesuaian antarta pertayaan penguji                      (20)
        dan jawaban teruji

  2. Keilmiahan jawaban teruji                                       (20)

  3. Jumlah pertanyaan yang terjawab dengan                 (20)
        tepat

Keterangan
Skor : 1-5
Nilai akhir = (B x S) : 5


Source:Universitas Negeri Medan, Program Pasca Sarjana



Sampling Techniques


               SAMPLING TECHNIQUES


by Daniel R. Tomal in Action Research for Educators. Rowman & Littlefield Education.2010.pp29.

Sampling is defined as selecting the subjects for a study from a specific population. There are several sampling techniques used in research, such as simple random sampling, tratified sampling, cluster sampling, systematic sampling, convenience sampling, and purposeful sampling.

1.Random Sampling
Random sampling provides a process in which each subject has an equal and independent chance of being selected. Simple random sampling is picking names from a hat. Random sampling is considered one of the best ways to select subjects from a defined population for a study because it provides a high probability that the subjects will represent the entire population.

2. Stratified Sampling
Stratified sampling is a method of selecting equally sized subgroups of subjects from a known population. For example, if a researcher desired to gain the opinion from both male and female teachers, then he or she would select equally sized proportions of subjects from each group. If there were 100 male teachers and 50 female teachers, and the researcher desired an equal representation of 30 subjects, he or she might select 20 male teachers and 10 female teachers.

3. Cluster Sampling
Cluster sampling is concerned with selecting random groups versus individuals, such as classes of students. For example, if a researcher desired 90 subjects, he or she might select three classes of 30 students from the population. Cluster sampling is useful for securing subjects from large populations or when there are intact groups, such as class-rooms, and it is not practical or possible to select individual students. It can also be a convenient and quick process for selecting subjects.

4. Systematic Sampling

Systematic sampling is rarely used in education. This sampling process involves selecting every preset number of people from a list (e.g., every tenth person). The formula is expressed by K the number in population desired divided by the desired sample number. This expression results in a number representing K, such as K 10, and, therefore, every tenth name would be selected. Systematic sampling is similar to the process used in physical education class whereby the coach calls out each student by number, and every tenth student is placed on a specific team. Systematic sampling is sometimes criticized for not being a truly random selection process since all the subjects do not have an equal and independent chance of being selected, and certain subgroups could be excluded. This can be reduced by ensuring that the subjects are randomly listed before selecting the subjects.

5. Convenience Sampling
Convenience sampling is used as the term implies—the subjects are conveniently accessible. For example, a teacher may use his or her own class of students for the study. This type of sampling is not random, but in action research, the researcher is generally not concerned with the generalizability of the results. Generalizability refers to the extent towhich the findings can be applied to the general population. Also, while statistical methods can be applied to data obtained by convenience sampling, the results are more valid and reliable when random sampling has been used for selecting the subjects for the study.

6. Purposeful Sampling
Purposeful sampling is a commonly used sampling technique in action research. Purposeful sampling selects those subjects who are the specific individuals for whom improvement is desired. In action research, the researcher generally has a defined target population in which he or she desires improvement, and, therefore, purposeful sampling is often the method of sampling. Purposeful sampling is also a popular method used in qualitative research because, similar to action research, the researcher is concerned with selecting “information rich” subjects and often has a predetermined target population identified.

Skala Penilaian Writing

            SKALA PENILAIAN WRITING

by H Doughlas Brown.in Language Assessment, Principles and Classroom Practice. Longman. 2003, pp 244-247.


Analytic scale for rating composition tasks (Brown & Bailey, pp. 39-47) 
                          20-18                               17-15                          14-12                        11-6                                   5- 
               Excellent to Good          Good to Adequate      Adequate to Fair        Unacceptable-not college-level work
I. Organization: Appropriate title,       Adequate title,         Mediocre or scant     Shaky or minimally    Absence of 
Introduction,         effective                      introduction, and      introduction or         recognizable               introduction or 
Body, and             introductory                conclusion; body       conclusion;             introduction;             conclusion; no 
Conclusion            paragraph, topic is      of essay is                 problems with the   organization can         apparent 
                              stated, leads to            acceptable, but           order of ideas En      barely be seen;            organization of 
                              body; transitional        some evidence            body; the                  severe problems          body; severe lack 
                              expressions used;        may be lacking,          generalizations         with ordering of          of supporting 
                              arrangement of             some ideas aren't        may not be fully      ideas; lack of                evidence; writer 
                              material shows            fully developed;          supported by the    supporting                has not made any 
                              plan (could be             sequence is logical       evidence given;     evidence                   effort to organize 
                              outlined by reader);     but transitional             prohleins                conclusion weak or     the composition                                     supporting                   expressions may he      organization          illogical;                       (could not be 
                              evidence given for        absent or misused         interfere          inadequate effort at        outlined by reader)
                              generalizations;                                                                                organization 
                              conclusion logical 
                              and complete 

II, Logical      Essay addresses the  Essay addresses the    Development of       Ideas incomplete;    Essay is incomplete 
development  assigned topic; the        issues but misses         ideas not complete   essay does not        inadequate .ind
of ideas:              ideas are concrete       some points; ideas     or essay is                   reflect careful          does not reflect
Content              and thoroughly            could be more fully     somewhat off the    thinking or was           college-level-work
                     developed; no                developed; some        topic; paragraphs   hurriedly written;          no apparent effort
                      extraneous                      extraneous material     aren't divided         inadequate effort in         to consider the
                      material; essay                is present                   exactly right          area of content                 topic carefully


Ill. Grammar   Native-like fluency     Advanced    Ideas are getting   Numerous serious     Severe grammar 
                          in English                          proficiency in          through to the           grammar problems      problems interfere
                          grammar; correct               English grammar;   reader, but                 interfere with            greatly with the
                          use of relative                   some grammar         grammar problems    communication of       message; reader
                          clauses,                              problems don't        are apparent and       the writer's ideas;        can't understand
                          prepositions,                     influence                  have a negative         grammar review of      what the writer was 
                          modals, articles,                communication,         effect on                   some areas clearly       trying to say;
                          verb forms, and                although the reader  communication;        needed; difficult to     unintelligible
                          tense sequencing;            is aware of them;      run-on sentences or   read sentences        sentence structure
                          no fragments or                 no fragments or            fragments present
                          run-on sentences               run-on sentences
IV. Punctuation, Correct use of      Some problems       Uses general    Serious problems    Complete disregard 
spelling, and English writing           with writing       writing conventions    with format of      for English writing 
mechanics     conventions: left       conventions or     but has errors;       paper; parts of      conventions; paper 
                         and right margins,      punctuation;            spelling problems       essay not legible;  illegible; obvious 
                   all needed capitals,    occasional spelling     distract reader;         errors in sentence   capitals missing, no
                   paragraphs                  errors; left margin        punctuation errors     punctuation and     margins, severe
                   indented,                     correct; paper is           interfere with ideas    final punctuation;   spelling problems 
                   punctuation and         neat and legible           unacceptable to
                   spelling; very near                                            educated readers



V. Style and    Precise vocabulary  Attempts variety;        Some vocabulary   Poor expression of    inappropriate use 
quality of     usage; use of         good vocabulary;          misused; lacks      ideas; problems in      of vocabulary; no 
expression    parallel structures;     not wordy; register      awareness of     vocabulary; lacks   concept of register
                      concise; register         OK; style fairly           register; may be     variety of structure           or sentence variety
                       good                                  concise                  too wordy








Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...