Four Ebooks About Writing Thesis Guide
Written by Ari Julianto
There are many ebooks of writing thesis guide available in google engine search. And as a beginner or student who will start in writing skripsi or thesis, any kind of reference is useful to support you in writing skripsi or thesis.
Today's posting I would like to share four ebooks about writing thesis guide. I would not say that these four ebooks are the best ones but these are very useful. At least these references might help you in preparing your skripsi or thesis.
1. Writing A Thesis In education by Academic Language and Literacy Development Faculty of Education. 2012. Monash University.
Actually this is a booklet to help the students of Monash University but this will help you in writing a thesis in education. This is used only for teacher training and education students but can be used as well for other departments.In this booklet, we can find the description of Thesis Writing, Components of a Thesis and Issues in Writing.
If you are interested, you can download it HERE.
If you find the link error, you may contact me personally via email: mr.ari69@gmail.com
(Jika link ini tidak berlaku, silakan hubungi saya via email: mr.ari69@gmail.com)
2. How to Write a Thesis by Rowena Murray. 2006.
This is a good book that can be used for general departments. There are 10 chapters that discuss about
- Thinking about writing a thesis
- Starting to write
- Seeking structure
- The first milestone
- Becoming a serial writer
- Creating closure
- Fear and loathing: revising
- It is never too late to start
- The last 385 yards and
- After the thesis examination: more writing?
If you are interested, you can download it HERE.
If you find the link error, you may contact me personally via email: mr.ari69@gmail.com
(Jika link ini tidak berlaku, silakan hubungi saya via email: mr.ari69@gmail.com)
3. Thesis and Dissertation Writing in a Second Language A handbook for supervisors by Brian Paltridge and Sue Starfield.2007.
This handbook is intended to not only for thesis but also dissertation that is specialized in a second language. In this handbook, we can find the issues about
- Working with second-language speakers of English
- Thesis writing in English as a second language
- Writing a research proposal
- The overall shape of theses and dissertations
- Writing the background chapters
- Writing the Methodology chapter
- Writing the Results chapter
- Writing Discussions and Conclusions
- Writing the Abstract and Acknowledgements and
- Resources for thesis and dissertation writing
If you are interested, you can download it HERE.
If you find the link error, you may contact me personally via email: mr.ari69@gmail.com
(Jika link ini tidak berlaku, silakan hubungi saya via email: mr.ari69@gmail.com)
4. How to Write a BA Thesis a practical guide from your first ideas to your finished paper by Charles Lipson. 2005. The University of Chicago Press
This is a practical guidebook, designed to help you through every stage of your thesis project, beginning with your earliest ideas about writing one. It helps you turn those tentative ideas into a workable project, then a draft paper, and ultimately a polished final version.In this guidebook, you can find framing your topic, conducting your research, writing and working your best, scheduling and completing your thesis, dealing with special requirements, citing your sources and getting more
advice.
If you are interested, you can download it HERE.
If you find the link error, you may contact me personally via email: mr.ari69@gmail.com
(Jika link ini tidak berlaku, silakan hubungi saya via email: mr.ari69@gmail.com)
I hope these four guide ebooks for writing a thesis will be helpful for all of us. Amien.
RELATED POSTINGS
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/10/three-ebooks-about-research-methods.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/09/two-ebooks-about-statistics-for-research.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/09/four-ebooks-about-educational-research.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/08/four-ebooks-for-academic-writing-guide.html
This blog contains any articles relate to researches for students of Teacher Training and Education in English Department or FKIP Bahasa Inggris. Hopefully, this blog will be useful for all of us.
Jangan Terjebak dengan Judul Skripsi
Jangan Terjebak dengan Judul Skripsi
Written by Ari Julianto
Pada postingan kali ini, saya ingin mengangkat permasalahan yang selalu dihadapi mahasiswa ketika judul yang ditawarkan sudah disetujui. Mengapa jadi masalah? Alih-alih sulitnya mendapat persetujuan judul untuk skripsi, si mahasiswa tersebut malah tidak tahu apa kandungan dari judul yang sudah disetujui tersebut. Betapa tidak, beberapa mahasiswa malah sudah mulai merasa putus asa dengan sekian judul yang ditawarkan kesemuanya ditolak.
Walhasil, mahasiswa mencari-cari judul di berbagai tempat asal jadi saja tanpa menganalisa isi dari judul tersebut. Karena prinsip mereka adalah "Yang Penting Judulku Diterima".
Begitu judul sudah disetujui, munculah dilema 'ketidak-tahuan' dan 'kebingungan' untuk memulai penulisan proposal mereka. Ada beberapa yang sudah berjalan di Chapter I tapi begitu masuk ke Chapter II Review of Literature, muncul permasalah lain seperti bahan literature yang susah didapatkan. Seanainya pun berjalan mulus pada proposal, muncul permasalahan baru yakni kesulitan mendapatkan data, atau data yang diperoleh kurang memadai.
Berdasarkan permasalahan diatas dan pengalaman saya menangani skripsi mahasiswa FKIP Bahasa Inggris dan Sastra Inggris, disini saya mencoba memberikan saran agar Anda tidak terjebak dengan judul skripsi Anda sendiri.
1. Jangan merasa puas terlebih daulu jika Anda sudah mengantongi banyak calon judul skripsi Anda. Beberapa situs atau blog banyak yang menawarkan judul-judul skripsi, tapi Anda jangan tergiur dengan tawaran tersebut. Untuk diketahui, judul-judul tersebut sudah umum atau tidak up to date. Jadi Anda harus mencari judul yang lebih update dan fresh. (Oleh sebab itu di blog saya ini, saya tidak menawarkan daftar judul-judul skripsi. Saya lebih suka menyajikan topik atau permasalahan yang bisa diangkat menjadi judul skripsi).
2. Ketahuilah masing-masing variable yang ada di judul skripsi tersebut. Banyak mahasiswa tanpa disadarinya judul yang sudah disetujui tersebut ternyata terkandung 4 variable yang semestinya 2 variable saja.
3. Langsung Anda membuat online untuk Chapter I, II dan III sebab ini akan mempermudah proses penulisan proposal skripsi Anda.
4. Begeraklah cepat untuk mencari referensi-referensi yang dibutuhkan untuk skripsi Anda.
5. Pikirkan kembali apakah Anda yakin data yang akan diambil bakal memunuhi persyaratan atau data yang tersedia cukup?
6. Tentukan jenis penelitian Anda, kualitatif atau kuantitif? Jika Anda sudah tahu jenis penelitiannya, maka Anda bisa mengikuti prosedur yang lainnya,
7. Alangkah lebih baiknya Anda mendapatkan copy skripsi atau thesis dengan judul yang hampir sama dengan judul skripsi atau thesis Anda sebab ini bisa menjadi perbandingan dan bahkan referensi Anda.
Akhir kata, jangan Anda bergembira terlebih dahulu jika judul skripsi atau thesis Anda sudah disetujui. Pertimbangkanlah baik-baik dan dengan matang kandungan dari judul tersebut.
Menunda-nunda waktu untuk penulisan proposal skripsi Anda justru akan menjebak Anda sendiri. Ingat! waktu yang disediakan kampus sangat terbatas dan waktu itu terus berjalan sementara Anda sibuk dengan kesulitan yang Anda hadapi tanpa solusinya.
Demikianlah pembahasan kita kali ini dan semoga bermanfaat. Amin.
RELATED POSTINGS
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2012/10/unsur-kata-yang-tidak-perlu-di-judul.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2012/12/syarat-judul-skripsi-atau-thesis.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2012/10/3-model-judul-skripsi-fkip-bhs-inggris.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2012/10/metode-penulisan-judul-skripsi-fkip-bhs.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/04/jika-judul-dan-isi-skripsi-tidak.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/05/jika-dua-mahasiswa-memiliki-judul.html
Written by Ari Julianto
Pada postingan kali ini, saya ingin mengangkat permasalahan yang selalu dihadapi mahasiswa ketika judul yang ditawarkan sudah disetujui. Mengapa jadi masalah? Alih-alih sulitnya mendapat persetujuan judul untuk skripsi, si mahasiswa tersebut malah tidak tahu apa kandungan dari judul yang sudah disetujui tersebut. Betapa tidak, beberapa mahasiswa malah sudah mulai merasa putus asa dengan sekian judul yang ditawarkan kesemuanya ditolak.
Walhasil, mahasiswa mencari-cari judul di berbagai tempat asal jadi saja tanpa menganalisa isi dari judul tersebut. Karena prinsip mereka adalah "Yang Penting Judulku Diterima".
Begitu judul sudah disetujui, munculah dilema 'ketidak-tahuan' dan 'kebingungan' untuk memulai penulisan proposal mereka. Ada beberapa yang sudah berjalan di Chapter I tapi begitu masuk ke Chapter II Review of Literature, muncul permasalah lain seperti bahan literature yang susah didapatkan. Seanainya pun berjalan mulus pada proposal, muncul permasalahan baru yakni kesulitan mendapatkan data, atau data yang diperoleh kurang memadai.
Berdasarkan permasalahan diatas dan pengalaman saya menangani skripsi mahasiswa FKIP Bahasa Inggris dan Sastra Inggris, disini saya mencoba memberikan saran agar Anda tidak terjebak dengan judul skripsi Anda sendiri.
1. Jangan merasa puas terlebih daulu jika Anda sudah mengantongi banyak calon judul skripsi Anda. Beberapa situs atau blog banyak yang menawarkan judul-judul skripsi, tapi Anda jangan tergiur dengan tawaran tersebut. Untuk diketahui, judul-judul tersebut sudah umum atau tidak up to date. Jadi Anda harus mencari judul yang lebih update dan fresh. (Oleh sebab itu di blog saya ini, saya tidak menawarkan daftar judul-judul skripsi. Saya lebih suka menyajikan topik atau permasalahan yang bisa diangkat menjadi judul skripsi).
2. Ketahuilah masing-masing variable yang ada di judul skripsi tersebut. Banyak mahasiswa tanpa disadarinya judul yang sudah disetujui tersebut ternyata terkandung 4 variable yang semestinya 2 variable saja.
3. Langsung Anda membuat online untuk Chapter I, II dan III sebab ini akan mempermudah proses penulisan proposal skripsi Anda.
4. Begeraklah cepat untuk mencari referensi-referensi yang dibutuhkan untuk skripsi Anda.
5. Pikirkan kembali apakah Anda yakin data yang akan diambil bakal memunuhi persyaratan atau data yang tersedia cukup?
6. Tentukan jenis penelitian Anda, kualitatif atau kuantitif? Jika Anda sudah tahu jenis penelitiannya, maka Anda bisa mengikuti prosedur yang lainnya,
7. Alangkah lebih baiknya Anda mendapatkan copy skripsi atau thesis dengan judul yang hampir sama dengan judul skripsi atau thesis Anda sebab ini bisa menjadi perbandingan dan bahkan referensi Anda.
Akhir kata, jangan Anda bergembira terlebih dahulu jika judul skripsi atau thesis Anda sudah disetujui. Pertimbangkanlah baik-baik dan dengan matang kandungan dari judul tersebut.
Menunda-nunda waktu untuk penulisan proposal skripsi Anda justru akan menjebak Anda sendiri. Ingat! waktu yang disediakan kampus sangat terbatas dan waktu itu terus berjalan sementara Anda sibuk dengan kesulitan yang Anda hadapi tanpa solusinya.
Demikianlah pembahasan kita kali ini dan semoga bermanfaat. Amin.
RELATED POSTINGS
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2012/10/unsur-kata-yang-tidak-perlu-di-judul.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2012/12/syarat-judul-skripsi-atau-thesis.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2012/10/3-model-judul-skripsi-fkip-bhs-inggris.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2012/10/metode-penulisan-judul-skripsi-fkip-bhs.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/04/jika-judul-dan-isi-skripsi-tidak.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/05/jika-dua-mahasiswa-memiliki-judul.html
Pendekatan Penelitian Kuantitatif
Pendekatan Penelitian Kuantitatif
Written by Ari Julianto
1. Hakikat Penelitian Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme logikal (logical positivism) yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai logika,kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi.
Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka.
II. Fungsi Penelitian Kuantitatif
Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji hubungan antar variabel,menentukan kasualitas dari variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif (untuk meramalkan suatu gejala).
III. Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Di dalam penelitian Kuantitatif ini memiliki ciri-ciri khusus atau karakteristik tersendiri yang tentunya berbeda dengan penelitian yang lain diantaranya :
1. Desain
a. spesifik, jelas, rinci
b. ditentukan secara mantap sejak awal,
c. menjadi pegangan langkah demi langkah.
2. Tujuan
a. menunjukkan hubungan antar variabel,
b. menguji teori,
c. mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
3. Teknik Pengumpulan data
a. kuesioner,
b. observasi dan
c. wawancara terstruktur.
4. Instrumen Penelitian :
a. test,
b. angket,
c. wawancara terstruktur dan
d. instrument yang telah terstandar.
5. Data
Kuantitatif (angka-angka ), hasil pengukuran variabel yang dioperassikan dengan menggunakan instrument.
6. Sampel
Besar, representative, sedapat mungkin random dan sudah ditentukan sejak awal.
7. Analisis
Dilakukan setelah selesai pengumpulan data, deduktif dan menggunakan statistic untuk menguji hipotesis.
8. Hubungan dengan responden
Dibuat berjarak bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif, kedudukan peneliti lebih tinggi dari pada responden.
9. Kepercayaan terhadap hasil penelitian dengan pengujian validitas dan reliabilitas instrument.
IV. Paradigma Penelitian Kuantitatif
- Menganjurkan pemakaian metode-metode kuantitatif.
- Bersandar pada positivisme logika; mencari fakta-fakta dan sebab-sebab dari gejala sosial dengan mengesampingkan keadaan individu-individu.
- Pengamatan ditandasi pengukuran yang dikendalikan dan blak-blakan (obtrusive)
- Bersifat obyektif
- Jauh dari data; bertolak dari sudut pandangan dari “luar”
- Penelitian bersifat tidak mendasar (ungrouned), ditujukan pada pengujian (verification-oriented), menekankan penegasan (confirmatory), reduksionis, inferensial, deduktif-hipotetik.
- Berorientasi pada hasil
- Reliabel; data ‘keras’ dan dapat diulang
- Dapat digeneralisasikan; studi atas banyak kasus
- Bersifat partikularistik
- Mengasumsikan adanya realitas yang stabil.
V. Macam-macam Penelitian Kuantitatif
1. Penelitian Survei
2. Penelitian Eksperimen
3. Penelitian Exposfacto
4. Penelitian Korelasional
5. Penelitian Komparatif
VI. Prosedur Penelitian Kualitatif
1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah memuat hal-hal yang melatar belakangi dilakukannya penelitian, apa hal yang menarik untuk melakukan penelitian biasanya karena adanya kesenjangan antara kesenjangan antara yang seharusnya dan kenyataan. Dalam bagian ini dimuat deskripsi singkat wilayah penelitian dan juga jika diperlukan hasil penelitian peneliti sebelumnya. Secara rinci latar belakang berisi:
- Argumentasi mengapa masalah tersebut menarik untuk diteliti dipandang dari bidang keilmuan/maupun kebutuhan praktis.
- Penjelasan akibat-akibat negatif jika masalah tersebut tidak dipecahkan.
- Penjelasan dampak positif yang timbul dari hasil-hasil penelitian
- Penjelasan bahwa masalah tersebut relevan, aktual dan sesuai dengan situasi dan kebutuhan zaman
- Relevansinya dengna penelitian-penelitian sebelumnya
- Gambaran hasil penelitian dan manfaatnya bagi masyarakat atau negara dan bagi perkembangan ilmu.
2. Identifikasi Masalah
Masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai adanya kesenjangan antara apa yang seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan, adanya kesenjangan informasi atau teori dan sebagainya.
a. Pemilihan Masalah
- Mempunyai nilai penelitian (asli penting dan dapat diuji)
- Fisible (biaya, waktu dan kondisi)
- Sesuai dengan kualifikasi peneliti
- Menghubungkan dua variabel atau lebih.
b. Sumber Masalah
Bacaan, seminar, diskusi, pengamatan, pengalaman, hasil penelitian terdahulu, dan lain-lain.
c. Perumusan Masalah
- Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
- Jelas dan padat
- Dapat menjadi dasar dalam merumusan hipotesa dan judul penelitian
3. Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan penelitian adalah suatu pernyataan tentang apa yang akan kita cari/ capai dari masalah penelitian. Cara merumuskan yang paling mudah adalah dengan mengubah kalimat pertanyaan dalam rumusan masalah menjadi kalimat pernyataan.
b. Manfaat penelitian mencakup manfaat teoritis dan praktis.
4. Telaah Pustaka
a. Manfaat Telaah Pustaka
- Untuk memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti
- Menyusun kerangka teoritis yang menjadi landasan pemikiran
- Untuk mempertajam konsep yang digunakan sehingga memudahkan perumusan hipotesa
- Untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian.
5. Pembentukan Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan landasan pemikiran yang membantu arah penelitian, pemilihan konsep, perumusan hipotesa dan memberi kerangka orientasi untuk klasifikasi dan analisis data. Kerangka teori dibuat berdasarkan teori-teori yang sudah ada atau berdasarkan pemikiran logis yang dibangun oleh peneliti sendiri. Teori yang dibahas atau teori yang dikupas harus mempunyai relevansi yang kuat dengan permasalahan penelitian. Sifatnya mengemukakan bagaimana seharusnya tentang masalah yang diteliti tersebut berdasar konsep atau teori-teori tertentu. Khusus untuk penelitian hubungan dua variabel atau lebih maka dalam landasan teori harus dapat digambarkan secara jelas bagaimana hubungan dua variabel tersebut.
6. Perumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesa merupakan kristalisasi dari kesimpulan teoritik yang diperoleh dari telaah pustaka. Secara statistik hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian.
(Dari berbagai sumber)
Demikianlah pembahasan kali ini semoga bermanfaat. Amin.
Written by Ari Julianto
1. Hakikat Penelitian Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme logikal (logical positivism) yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai logika,kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi.
Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka.
II. Fungsi Penelitian Kuantitatif
Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji hubungan antar variabel,menentukan kasualitas dari variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif (untuk meramalkan suatu gejala).
III. Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Di dalam penelitian Kuantitatif ini memiliki ciri-ciri khusus atau karakteristik tersendiri yang tentunya berbeda dengan penelitian yang lain diantaranya :
1. Desain
a. spesifik, jelas, rinci
b. ditentukan secara mantap sejak awal,
c. menjadi pegangan langkah demi langkah.
2. Tujuan
a. menunjukkan hubungan antar variabel,
b. menguji teori,
c. mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
3. Teknik Pengumpulan data
a. kuesioner,
b. observasi dan
c. wawancara terstruktur.
4. Instrumen Penelitian :
a. test,
b. angket,
c. wawancara terstruktur dan
d. instrument yang telah terstandar.
5. Data
Kuantitatif (angka-angka ), hasil pengukuran variabel yang dioperassikan dengan menggunakan instrument.
6. Sampel
Besar, representative, sedapat mungkin random dan sudah ditentukan sejak awal.
7. Analisis
Dilakukan setelah selesai pengumpulan data, deduktif dan menggunakan statistic untuk menguji hipotesis.
8. Hubungan dengan responden
Dibuat berjarak bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif, kedudukan peneliti lebih tinggi dari pada responden.
9. Kepercayaan terhadap hasil penelitian dengan pengujian validitas dan reliabilitas instrument.
IV. Paradigma Penelitian Kuantitatif
- Menganjurkan pemakaian metode-metode kuantitatif.
- Bersandar pada positivisme logika; mencari fakta-fakta dan sebab-sebab dari gejala sosial dengan mengesampingkan keadaan individu-individu.
- Pengamatan ditandasi pengukuran yang dikendalikan dan blak-blakan (obtrusive)
- Bersifat obyektif
- Jauh dari data; bertolak dari sudut pandangan dari “luar”
- Penelitian bersifat tidak mendasar (ungrouned), ditujukan pada pengujian (verification-oriented), menekankan penegasan (confirmatory), reduksionis, inferensial, deduktif-hipotetik.
- Berorientasi pada hasil
- Reliabel; data ‘keras’ dan dapat diulang
- Dapat digeneralisasikan; studi atas banyak kasus
- Bersifat partikularistik
- Mengasumsikan adanya realitas yang stabil.
V. Macam-macam Penelitian Kuantitatif
1. Penelitian Survei
2. Penelitian Eksperimen
3. Penelitian Exposfacto
4. Penelitian Korelasional
5. Penelitian Komparatif
VI. Prosedur Penelitian Kualitatif
1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah memuat hal-hal yang melatar belakangi dilakukannya penelitian, apa hal yang menarik untuk melakukan penelitian biasanya karena adanya kesenjangan antara kesenjangan antara yang seharusnya dan kenyataan. Dalam bagian ini dimuat deskripsi singkat wilayah penelitian dan juga jika diperlukan hasil penelitian peneliti sebelumnya. Secara rinci latar belakang berisi:
- Argumentasi mengapa masalah tersebut menarik untuk diteliti dipandang dari bidang keilmuan/maupun kebutuhan praktis.
- Penjelasan akibat-akibat negatif jika masalah tersebut tidak dipecahkan.
- Penjelasan dampak positif yang timbul dari hasil-hasil penelitian
- Penjelasan bahwa masalah tersebut relevan, aktual dan sesuai dengan situasi dan kebutuhan zaman
- Relevansinya dengna penelitian-penelitian sebelumnya
- Gambaran hasil penelitian dan manfaatnya bagi masyarakat atau negara dan bagi perkembangan ilmu.
2. Identifikasi Masalah
Masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai adanya kesenjangan antara apa yang seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan, adanya kesenjangan informasi atau teori dan sebagainya.
a. Pemilihan Masalah
- Mempunyai nilai penelitian (asli penting dan dapat diuji)
- Fisible (biaya, waktu dan kondisi)
- Sesuai dengan kualifikasi peneliti
- Menghubungkan dua variabel atau lebih.
b. Sumber Masalah
Bacaan, seminar, diskusi, pengamatan, pengalaman, hasil penelitian terdahulu, dan lain-lain.
c. Perumusan Masalah
- Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
- Jelas dan padat
- Dapat menjadi dasar dalam merumusan hipotesa dan judul penelitian
3. Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan penelitian adalah suatu pernyataan tentang apa yang akan kita cari/ capai dari masalah penelitian. Cara merumuskan yang paling mudah adalah dengan mengubah kalimat pertanyaan dalam rumusan masalah menjadi kalimat pernyataan.
b. Manfaat penelitian mencakup manfaat teoritis dan praktis.
4. Telaah Pustaka
a. Manfaat Telaah Pustaka
- Untuk memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti
- Menyusun kerangka teoritis yang menjadi landasan pemikiran
- Untuk mempertajam konsep yang digunakan sehingga memudahkan perumusan hipotesa
- Untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian.
5. Pembentukan Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan landasan pemikiran yang membantu arah penelitian, pemilihan konsep, perumusan hipotesa dan memberi kerangka orientasi untuk klasifikasi dan analisis data. Kerangka teori dibuat berdasarkan teori-teori yang sudah ada atau berdasarkan pemikiran logis yang dibangun oleh peneliti sendiri. Teori yang dibahas atau teori yang dikupas harus mempunyai relevansi yang kuat dengan permasalahan penelitian. Sifatnya mengemukakan bagaimana seharusnya tentang masalah yang diteliti tersebut berdasar konsep atau teori-teori tertentu. Khusus untuk penelitian hubungan dua variabel atau lebih maka dalam landasan teori harus dapat digambarkan secara jelas bagaimana hubungan dua variabel tersebut.
6. Perumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesa merupakan kristalisasi dari kesimpulan teoritik yang diperoleh dari telaah pustaka. Secara statistik hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian.
(Dari berbagai sumber)
Demikianlah pembahasan kali ini semoga bermanfaat. Amin.
Pendekatan Penelitian Kualitatif
Pendekatan Penelitian Kualitatif
Written by Ari Julianto
1. Hakikat Penelitian Kualitatif
Dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu sebagaimana diungkapkan Sukmadinata (2005).
- Menurut Muhadjir (1996), penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan makna/persepsi, di mana penelitian ini diharapkan dapat mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi-analisis yang teliti dan penuh makna, yang juga tidak menolak informasi kuantitatif dalam bentuk angka maupun jumlah. Pada tiap-tiap obyek akan dilihat kecenderungan, pola pikir, ketidakteraturan, serta tampilan perilaku dan integrasinya sebagaimana dalam studi kasus genetik.
- Menurut Danim (2002), peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka.
- Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel.
- Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan.
- Menurut Sugiyono (2005), penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci.
II. Karakteristik Penelitian Kualitatif
Beberapa karakteristik tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1. Natural Setting ( kondisi seperti apa adanya)
Pada topik riset kualitatif diarahkan pada kondisi asli subjek penelitian berada. Kondisi subjek sama sekali tidak dijamah oleh perlakuan (treatment) yang dikendalikan oleh peneliti seperti halnya di dalam penelitian eksperimental.
2. Permasalahan Masa Kini
Penelitian kualitatif mengarahkan kegiatannya secara dekat pada masalah kekinian (current event). Kepentingan pokoknya diletakkan pada peristiwa nyata dalam dunia aslinya, bukan sekedar pada laporan yang ada Subjek peristiwa yang diteliti adalah subjek masa kini dan bukan subjek masa lampau seperti dalam kebanyakan riset historis.
3. Memusatkan pada Deskripsi
Penelitian kualitatif melibatkan kegiatan ontologis. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih daripada sekedar angka atau frekuensi. Peneliti menekankan catatan yang menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian data.
4. Peneliti sebagai Alat Utama Riset (Human Instrument)
Walaupun berbagai alat pengumpulan data yang biasa kita kenal ada dimungkinkan untuk digunakan, namun alat penelitian utamanya adalah penelitinya sendiri.
5. Purposive Sampling
Penelitian kualitatif tidak memilih sampling (cuplikan) yang bersifat acak (random sampling). Teknik cuplikannya cenderung bersifat “purposive” karena dipandang lebih mampu menangkap kedalaman data di dalam menghadapi realitas yang tidak tunggal.
6. Pemanfaatan “Tacit Knowledge”
Penelitian kualitatif mendukung memanfaatkan pengetahuan yang bersifat intuitif dan dirasakan, sebagai tambahan pengetahuan yang bersifat proposional atau pengetahuan yang dapat diekspresikan dalam bentuk bahasa karena seringkali nuansa realitas yang tidak tunggal dapat difahami hanya dengan cara ini, dan kebanyakan interaksi peneliti dengan yang diteliti terjadi pada tingkat ini.
7. Lebih Mementingkan Proses daripada Produk
Penekanan kualitatif pada proses secara khusus telah memberi manfaat pada riset pendidikan dalam menjelaskan tentang “ramalan pencapaian diri” mengenai pandangan tentang penampilan kognitif para siswa di sekolah yang ternyata dipengaruhi oleh harapan gurunya terhadap mereka.
8. Makna sebagai Perhatian Utama Riset
Dalam hal penemuan makna, peneliti berminat pada bagaimana cara orang memberi makna pada kehidupannya sendiri. Dengan kata lain, peneliti memusatkan pada yang disebut “ participant’s perspective” atau people’s point of view”, sehingga terhindari perumusan maksud sesuatu di dalam konteksnya berdasarkan pandangan penelitiannya sendiri.
9. Menggunakan Lingkungan Alamiah Sebagai Sumber Data
Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif.
10. Memiliki Sifat Deskriptif Analitik
Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka).
11. Tekanan Pada Proses Bukan Hasil
Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung.
12. Bersifat Induktif
Penelitian kualitatif dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut.
13. Mengutamakan Makna
Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya, mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru.
III. Tujuan Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan
1. Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukan kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaannya.
2. Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami.
3. Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk kepentingan pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kuantitatif.
IV. Bidang Kajian di Pendidikan
Bidang kajian penelitian kualitatif dalam pendidikan antara lain berkaitan dengan proses pengajaran, bimbingan, pengelolaan/manajemen kelas, kepemimpinan dan pengawasan pendidikan, penilaian pendidikan,hubungan sekolah dan masyarakat, upaya pengembangan tugas profesi guru, dan lain-lain.
V. Prosedur Penelitian Kualitatif
Terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2007):
1. Tahap deskripsi atau tahap orientasi
Pada tahap ini, peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Peneliti baru mendata sepintas tentang informasi yang diperolehnya.
2. Tahap reduksi
Pada tahap ini, peneliti mereduksi segala informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu.
3. Tahap seleksi
Pada tahap ini, peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam tentang fokus masalah. Hasilnya adalah tema yang dikonstruksi berdasarkan data yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan, hipotesis, bahkan teori baru.
Secara spesifik ketiga tahap di atas dapat diringkas menjadi beberapa langkah penelitian kualitatif yaitu:
1. Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi/memerinci masalah-masalah yang terdapat dalam latar belakang. Dengan demikian, segala permasalahan yang terangkum dalam latar belakang masalah dapat dikonkretkan dalam bentuk kalimat sederhana.
2. Pembatasan Masalah
Membatasi pada masalah yang akan diteliti, sehingga fokus penelitian menjadi jelas dan terarah. Pembatasan ini berfungsi agar penelitian tidak bias sehingga tidak terjebak dalam masalah-masalah yang kemudian timbul sebagai konsekuensi dari masalah yang akan diteliti.
3. Perumusan Masalah
Merumuskan masalah yang terfokus pada permasalahan yang akan di teliti.
1). Rumuskan masalah penelitian dengan jalan mengaitkan fokus dengan sub-sub fokus yang menjadi pertanyaan untuk dicarikan jawabannya.
2). Rumusan masalah penelitian harus menjawab pertanyaan “apa yang akan diselesaikan peneliti dalam melakukan penelitian ini”.
3). Masalah penelitian itu dikemukakan dalam bentuk pertanyaan yang dirumuskan secara tajam yang ingin dicari jawabannya dalam penelitian ini.
4). Rumuskan dengan menggunakan kata-kata yang tepat dengan bahasa yang efisien.
4. Tujuan Penelitian
1). Merumuskan apa-apa yang ingin dicapai dalam penelitian.
2). Tujuan penelitian merupakan pernyataan operasional yang merincikan apa yang akan diselesaikan dan dicapai dalam penelitian ini.
3). Tujuan itu dirumuskan sebagai upaya yang ditempuh oleh peneliti untuk memecahkan masalah.
4). Rumusan tujuan itu menjawab pertanyaan: bagaimana peneliti menggunakan hasil penelitiannya, dan bagaimana profesi sejenis menggunakan hasil penelitiannya.
5. Manfaat Penelitian
1). Mendeskripsikan manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian.
2). Manfaat dapat ditujukan untuk pribadi, pembaca, maupun institusi.
3). Dalam bagian ini dikemukakan apa yang kiranya menjadi kegunaan hasil penelitian baik bagi dunia bidang ilmu itu sendiri dan masyarakat pada umumnya.
4). Manfaat penelitian dirumuskan secara singkat dan dengan bahasa yang tepat.
Referensi
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif . Bandung: Pustaka Setia.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Demikianlah pembahasan kali ini. Semoga bermanfaat. Amin.
Written by Ari Julianto
1. Hakikat Penelitian Kualitatif
Dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu sebagaimana diungkapkan Sukmadinata (2005).
- Menurut Muhadjir (1996), penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan makna/persepsi, di mana penelitian ini diharapkan dapat mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi-analisis yang teliti dan penuh makna, yang juga tidak menolak informasi kuantitatif dalam bentuk angka maupun jumlah. Pada tiap-tiap obyek akan dilihat kecenderungan, pola pikir, ketidakteraturan, serta tampilan perilaku dan integrasinya sebagaimana dalam studi kasus genetik.
- Menurut Danim (2002), peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka.
- Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel.
- Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan.
- Menurut Sugiyono (2005), penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci.
II. Karakteristik Penelitian Kualitatif
Beberapa karakteristik tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1. Natural Setting ( kondisi seperti apa adanya)
Pada topik riset kualitatif diarahkan pada kondisi asli subjek penelitian berada. Kondisi subjek sama sekali tidak dijamah oleh perlakuan (treatment) yang dikendalikan oleh peneliti seperti halnya di dalam penelitian eksperimental.
2. Permasalahan Masa Kini
Penelitian kualitatif mengarahkan kegiatannya secara dekat pada masalah kekinian (current event). Kepentingan pokoknya diletakkan pada peristiwa nyata dalam dunia aslinya, bukan sekedar pada laporan yang ada Subjek peristiwa yang diteliti adalah subjek masa kini dan bukan subjek masa lampau seperti dalam kebanyakan riset historis.
3. Memusatkan pada Deskripsi
Penelitian kualitatif melibatkan kegiatan ontologis. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih daripada sekedar angka atau frekuensi. Peneliti menekankan catatan yang menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian data.
4. Peneliti sebagai Alat Utama Riset (Human Instrument)
Walaupun berbagai alat pengumpulan data yang biasa kita kenal ada dimungkinkan untuk digunakan, namun alat penelitian utamanya adalah penelitinya sendiri.
5. Purposive Sampling
Penelitian kualitatif tidak memilih sampling (cuplikan) yang bersifat acak (random sampling). Teknik cuplikannya cenderung bersifat “purposive” karena dipandang lebih mampu menangkap kedalaman data di dalam menghadapi realitas yang tidak tunggal.
6. Pemanfaatan “Tacit Knowledge”
Penelitian kualitatif mendukung memanfaatkan pengetahuan yang bersifat intuitif dan dirasakan, sebagai tambahan pengetahuan yang bersifat proposional atau pengetahuan yang dapat diekspresikan dalam bentuk bahasa karena seringkali nuansa realitas yang tidak tunggal dapat difahami hanya dengan cara ini, dan kebanyakan interaksi peneliti dengan yang diteliti terjadi pada tingkat ini.
7. Lebih Mementingkan Proses daripada Produk
Penekanan kualitatif pada proses secara khusus telah memberi manfaat pada riset pendidikan dalam menjelaskan tentang “ramalan pencapaian diri” mengenai pandangan tentang penampilan kognitif para siswa di sekolah yang ternyata dipengaruhi oleh harapan gurunya terhadap mereka.
8. Makna sebagai Perhatian Utama Riset
Dalam hal penemuan makna, peneliti berminat pada bagaimana cara orang memberi makna pada kehidupannya sendiri. Dengan kata lain, peneliti memusatkan pada yang disebut “ participant’s perspective” atau people’s point of view”, sehingga terhindari perumusan maksud sesuatu di dalam konteksnya berdasarkan pandangan penelitiannya sendiri.
9. Menggunakan Lingkungan Alamiah Sebagai Sumber Data
Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif.
10. Memiliki Sifat Deskriptif Analitik
Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka).
11. Tekanan Pada Proses Bukan Hasil
Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung.
12. Bersifat Induktif
Penelitian kualitatif dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut.
13. Mengutamakan Makna
Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya, mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru.
III. Tujuan Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan
1. Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukan kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaannya.
2. Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami.
3. Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk kepentingan pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kuantitatif.
IV. Bidang Kajian di Pendidikan
Bidang kajian penelitian kualitatif dalam pendidikan antara lain berkaitan dengan proses pengajaran, bimbingan, pengelolaan/manajemen kelas, kepemimpinan dan pengawasan pendidikan, penilaian pendidikan,hubungan sekolah dan masyarakat, upaya pengembangan tugas profesi guru, dan lain-lain.
V. Prosedur Penelitian Kualitatif
Terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2007):
1. Tahap deskripsi atau tahap orientasi
Pada tahap ini, peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Peneliti baru mendata sepintas tentang informasi yang diperolehnya.
2. Tahap reduksi
Pada tahap ini, peneliti mereduksi segala informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu.
3. Tahap seleksi
Pada tahap ini, peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam tentang fokus masalah. Hasilnya adalah tema yang dikonstruksi berdasarkan data yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan, hipotesis, bahkan teori baru.
Secara spesifik ketiga tahap di atas dapat diringkas menjadi beberapa langkah penelitian kualitatif yaitu:
1. Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi/memerinci masalah-masalah yang terdapat dalam latar belakang. Dengan demikian, segala permasalahan yang terangkum dalam latar belakang masalah dapat dikonkretkan dalam bentuk kalimat sederhana.
2. Pembatasan Masalah
Membatasi pada masalah yang akan diteliti, sehingga fokus penelitian menjadi jelas dan terarah. Pembatasan ini berfungsi agar penelitian tidak bias sehingga tidak terjebak dalam masalah-masalah yang kemudian timbul sebagai konsekuensi dari masalah yang akan diteliti.
3. Perumusan Masalah
Merumuskan masalah yang terfokus pada permasalahan yang akan di teliti.
1). Rumuskan masalah penelitian dengan jalan mengaitkan fokus dengan sub-sub fokus yang menjadi pertanyaan untuk dicarikan jawabannya.
2). Rumusan masalah penelitian harus menjawab pertanyaan “apa yang akan diselesaikan peneliti dalam melakukan penelitian ini”.
3). Masalah penelitian itu dikemukakan dalam bentuk pertanyaan yang dirumuskan secara tajam yang ingin dicari jawabannya dalam penelitian ini.
4). Rumuskan dengan menggunakan kata-kata yang tepat dengan bahasa yang efisien.
4. Tujuan Penelitian
1). Merumuskan apa-apa yang ingin dicapai dalam penelitian.
2). Tujuan penelitian merupakan pernyataan operasional yang merincikan apa yang akan diselesaikan dan dicapai dalam penelitian ini.
3). Tujuan itu dirumuskan sebagai upaya yang ditempuh oleh peneliti untuk memecahkan masalah.
4). Rumusan tujuan itu menjawab pertanyaan: bagaimana peneliti menggunakan hasil penelitiannya, dan bagaimana profesi sejenis menggunakan hasil penelitiannya.
5. Manfaat Penelitian
1). Mendeskripsikan manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian.
2). Manfaat dapat ditujukan untuk pribadi, pembaca, maupun institusi.
3). Dalam bagian ini dikemukakan apa yang kiranya menjadi kegunaan hasil penelitian baik bagi dunia bidang ilmu itu sendiri dan masyarakat pada umumnya.
4). Manfaat penelitian dirumuskan secara singkat dan dengan bahasa yang tepat.
Referensi
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif . Bandung: Pustaka Setia.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Demikianlah pembahasan kali ini. Semoga bermanfaat. Amin.
Use Language That Reduces Bias
Use Language That Reduces Bias
Written by John W. Creswell in Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research page 277-278
A research report needs to be sensitive and respectful of people and places. Your study submitted to a dissertation or thesis committee, to a journal, or to a conference will be rejected if you are insensitive to individuals or cultural groups.
The APA has compiled information and developed guidelines about the use of writing strategies for reducing bias in the language of research reports (APA, 2010). These guidelines state using language that avoids demeaning attitudes, including biased assumptions, and awkward constructions that suggest bias because of gender, sexual orientation, racial or ethnic group, disability, or age. One helpful suggestion, developed by Maggio (1991), is to test your written research report for discriminatory language by:
a. Substituting your own group for groups being discussed
b. Imagining that you are a member of the group
c. Revising your material if you feel excluded or offended
Another approach is to spend time studying examples of appropriate language constructions.Determine how these constructions are inclusive and sensitive. You might also examine three guidelines for reducing bias in language recommended in the APA Style Manual (APA, 2010):
1. Describe individuals at an appropriate level of specifi city. This means that you need to use specifi c terms for persons that are accurate, clear, and free of bias. For example:
• Be specific:
Poor: man or woman
Preferred: men and women
Poor: over 62
Preferred: ages 63–70
2. Be sensitive to labels for individuals or groups. This means calling people names they prefer and acknowledging that preferences for names change over time. Writers should not use their own group as the standard against which to judge others. For example:
• Use adjectival forms.
Poor: the gays
Preferred: gay men
• Put “people” first, followed by a descriptive phrase.
Poor: schizophrenics
Preferred: people diagnosed with schizophrenia
• Use parallel nouns that do not promote one group as a standard or dominance over another group.
Poor: man and wife
Preferred: husband and wife
3. Acknowledge participation of people in a study. You need to specifi cally identify participants based on the language they use. For example:
• Use impersonal terms.
Poor: subjects
Preferred: participants
Poor: informants
Preferred: participants
• Use nonstereotypical and unbiased adjectives.
Poor: woman doctor
Preferred: doctor
Poor: nonaggressive women
Preferred: nonaggressive participants
• Use specific cultural identity.
Poor: American Indians
Preferred: Cherokees
• Put people first, not their disability.
Poor: mentally ill person
Preferred: person with mental illness
Hope today's posting will be useful for all of us. Amin.
Written by John W. Creswell in Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research page 277-278
A research report needs to be sensitive and respectful of people and places. Your study submitted to a dissertation or thesis committee, to a journal, or to a conference will be rejected if you are insensitive to individuals or cultural groups.
The APA has compiled information and developed guidelines about the use of writing strategies for reducing bias in the language of research reports (APA, 2010). These guidelines state using language that avoids demeaning attitudes, including biased assumptions, and awkward constructions that suggest bias because of gender, sexual orientation, racial or ethnic group, disability, or age. One helpful suggestion, developed by Maggio (1991), is to test your written research report for discriminatory language by:
a. Substituting your own group for groups being discussed
b. Imagining that you are a member of the group
c. Revising your material if you feel excluded or offended
Another approach is to spend time studying examples of appropriate language constructions.Determine how these constructions are inclusive and sensitive. You might also examine three guidelines for reducing bias in language recommended in the APA Style Manual (APA, 2010):
1. Describe individuals at an appropriate level of specifi city. This means that you need to use specifi c terms for persons that are accurate, clear, and free of bias. For example:
• Be specific:
Poor: man or woman
Preferred: men and women
Poor: over 62
Preferred: ages 63–70
2. Be sensitive to labels for individuals or groups. This means calling people names they prefer and acknowledging that preferences for names change over time. Writers should not use their own group as the standard against which to judge others. For example:
• Use adjectival forms.
Poor: the gays
Preferred: gay men
• Put “people” first, followed by a descriptive phrase.
Poor: schizophrenics
Preferred: people diagnosed with schizophrenia
• Use parallel nouns that do not promote one group as a standard or dominance over another group.
Poor: man and wife
Preferred: husband and wife
3. Acknowledge participation of people in a study. You need to specifi cally identify participants based on the language they use. For example:
• Use impersonal terms.
Poor: subjects
Preferred: participants
Poor: informants
Preferred: participants
• Use nonstereotypical and unbiased adjectives.
Poor: woman doctor
Preferred: doctor
Poor: nonaggressive women
Preferred: nonaggressive participants
• Use specific cultural identity.
Poor: American Indians
Preferred: Cherokees
• Put people first, not their disability.
Poor: mentally ill person
Preferred: person with mental illness
Hope today's posting will be useful for all of us. Amin.
Data Analysis Procedure
Data Analysis Procedure
Written by Ari Julianto
Analysis of data means studying the tabulated material in order to determine inherent facts or meanings. It involves breaking down existing complex factors into simpler parts and putting the parts together in new arrangements for the purpose of interpretation.
Data Analysis Procedure which is usually in a skripsi or thesis placed in sub-chapter Research Design or Research Methodology is a report of the procedure how we analyze the data. The Analysis of Data Procedure depends on the kind of the research. In this posting I cannot explain all kinds of research for analyzing the data procedure. I just give some examples of them.
There are two ways in reporting Analysis of Data Procedure. First, in paragraph description and secod in numerial description. For this matter, I can suggest that if the procedure or the steps of Analysis of Data is below five steps, it is advisable to report it in paragraph description. On the contrary, if the steps of Analysis of Data is more than five steps, numerial description is a choice.
In educational research, statistical method has contributed a great deal. Simple statistical calculation finds a place in almost any research study dealing with large or even small groups of individuals, while complex statistical computations form the basis of many types of research.
Below I give you some examples of the procedure in Collecting the Data. I would not say that these are the best examples.
1. Data Analysis Procedure for Novel Analysis
After collecting the data, there are some steps in doing data analysis, they are: finding the data which are related with this study which in this case Harry Potter’s sadness including the causes and the effects, separating the data based on the objectives of the study, exploring the collected data and other related data from the relevant references, analyzing the data and the last is drawing the conclusion of the research and rechecking whether the conclusion are appropriate.
2. Data Analysis Procedure for News Analysis
The data were analyzed by finding out the infinitive forms in the educational news of BBC News Online and then identify them based on the three types. The steps are as follows:
1. selecting the educational news of BBC News Online,
2. identifying the type of infinitive in each sentence from the news,
3.classifying each type of the infinitive appearing in the news into three types: Bare infinitive (simple infinitive), Full infinitive (to infinitive), and Infinitive phrases (infinitival phrase),
4. calculating the percentage of each type of infinitive by using Sudijono’s (2004: 43) formula as the follows
x
p = - x 100%
y
Where:
P = the percentage of the forms of infinitive
X = the total number of one form of infinitive
Y = the total number of the whole type of infinitive
5. finding out the most dominant type of the infinitive appearing in the educational news of BBC Online.
3. Data Analysis Procedure for Effect Research
The technique of this research will be performed by the following step:
1. dividing the class into experimental group and control group,
2. giving the pre-test to obtain the score of pre-test for experimental and control group,
3. giving the treatment by teaching vocabulary using the cognitive learning strategy in experimental group,
4. giving the treatment by teaching vocabulary using conventional method or LKS (Lembar Kerja Siswa) in control group,
5. giving the post-test to obtain the score of post-test to collect the data for experimental and control group,
6. calculating the score of pre-test and post-test between experimental and control groups,
7. obtain the mean of students’ writing score, the researcher uses the Sudijono’s formula (1988: 81) as follow
Note:
_
X = Mean
x = Individual score
n = number of student
8. To find out the significant of hypothesis testing, then the writer used the formula as Arikunto (2002: 275) suggested.
Md = --------
9. Finding out the degree of freedom (df) = df = N1 + N2 –2 and finally consulting the t value table to obtain the hypothesis result.
10. Finding out the thee effect and the validity of the test by using the formula of Arikunto (1993: 230) who recommended that the value of validity is as follows:
4. Data Analysis Procedure for Students' Ability
The data were analyzed by using a descriptive quantitative technique. In this technique, the researcher analyzed the data in term of quantitative analysis. The steps of the technique were performed as follows
1. asking the students to analyze the test of picture story and the questions for 5 minutes,
2. asking the students to answer the reading comprehension by applying the picture story on the answer sheet,
3. collecting the students’ answer sheet,
4. finding out the correct and incorrect answers of the student,
5. calculating the percentage of the students’ result in answering reading comprehension based on the picture story by using Sudijono’s (1999:321)
X
p = - x 100%
y
Where:
P = the percentage of the students’ ability and inability
X = the number of the students’ ability and inability
Y = the number of the sample test
6. calculating the students’ results of the reading comprehension based on the picture story as follows
Quantitative Ability Qualitative Ability
80 – 100 Very good
60 – 79 Good
50 – 59 Poor
≤ 40 Very Poor
7. finding out the students’ problems in reading comprehension by applying the picture story based on the elements of the reading comprehension structure as Duke (2005: 69) who describe the elements are Characters, Setting, Goal, Problem, Plot or action, Resolution, and Themes,
8. finding out the validity of the test by using the formula of Arikunto (1993: 230) who recommended that the value of validity is as follows:
9. matching the value of standard reliability as follows:
0.00 - 0.20 : the reliability standard is empty
0.21 - 0.40 : the reliability standard is low
0.41 - 0.60 : the reliability standard is fair
0.61 - 0.80 : the reliability standard is good
0.81 - 1.00 > : the reliability standard is very good.
Hope today's posting will be useful for all of us. Amien.
Written by Ari Julianto
Analysis of data means studying the tabulated material in order to determine inherent facts or meanings. It involves breaking down existing complex factors into simpler parts and putting the parts together in new arrangements for the purpose of interpretation.
Data Analysis Procedure which is usually in a skripsi or thesis placed in sub-chapter Research Design or Research Methodology is a report of the procedure how we analyze the data. The Analysis of Data Procedure depends on the kind of the research. In this posting I cannot explain all kinds of research for analyzing the data procedure. I just give some examples of them.
There are two ways in reporting Analysis of Data Procedure. First, in paragraph description and secod in numerial description. For this matter, I can suggest that if the procedure or the steps of Analysis of Data is below five steps, it is advisable to report it in paragraph description. On the contrary, if the steps of Analysis of Data is more than five steps, numerial description is a choice.
In educational research, statistical method has contributed a great deal. Simple statistical calculation finds a place in almost any research study dealing with large or even small groups of individuals, while complex statistical computations form the basis of many types of research.
Below I give you some examples of the procedure in Collecting the Data. I would not say that these are the best examples.
1. Data Analysis Procedure for Novel Analysis
After collecting the data, there are some steps in doing data analysis, they are: finding the data which are related with this study which in this case Harry Potter’s sadness including the causes and the effects, separating the data based on the objectives of the study, exploring the collected data and other related data from the relevant references, analyzing the data and the last is drawing the conclusion of the research and rechecking whether the conclusion are appropriate.
2. Data Analysis Procedure for News Analysis
The data were analyzed by finding out the infinitive forms in the educational news of BBC News Online and then identify them based on the three types. The steps are as follows:
1. selecting the educational news of BBC News Online,
2. identifying the type of infinitive in each sentence from the news,
3.classifying each type of the infinitive appearing in the news into three types: Bare infinitive (simple infinitive), Full infinitive (to infinitive), and Infinitive phrases (infinitival phrase),
4. calculating the percentage of each type of infinitive by using Sudijono’s (2004: 43) formula as the follows
x
p = - x 100%
y
Where:
P = the percentage of the forms of infinitive
X = the total number of one form of infinitive
Y = the total number of the whole type of infinitive
5. finding out the most dominant type of the infinitive appearing in the educational news of BBC Online.
3. Data Analysis Procedure for Effect Research
The technique of this research will be performed by the following step:
1. dividing the class into experimental group and control group,
2. giving the pre-test to obtain the score of pre-test for experimental and control group,
3. giving the treatment by teaching vocabulary using the cognitive learning strategy in experimental group,
4. giving the treatment by teaching vocabulary using conventional method or LKS (Lembar Kerja Siswa) in control group,
5. giving the post-test to obtain the score of post-test to collect the data for experimental and control group,
6. calculating the score of pre-test and post-test between experimental and control groups,
7. obtain the mean of students’ writing score, the researcher uses the Sudijono’s formula (1988: 81) as follow
Note:
_
X = Mean
x = Individual score
n = number of student
8. To find out the significant of hypothesis testing, then the writer used the formula as Arikunto (2002: 275) suggested.
∑d
Md = --------
N
9. Finding out the degree of freedom (df) = df = N1 + N2 –2 and finally consulting the t value table to obtain the hypothesis result.
10. Finding out the thee effect and the validity of the test by using the formula of Arikunto (1993: 230) who recommended that the value of validity is as follows:
4. Data Analysis Procedure for Students' Ability
The data were analyzed by using a descriptive quantitative technique. In this technique, the researcher analyzed the data in term of quantitative analysis. The steps of the technique were performed as follows
1. asking the students to analyze the test of picture story and the questions for 5 minutes,
2. asking the students to answer the reading comprehension by applying the picture story on the answer sheet,
3. collecting the students’ answer sheet,
4. finding out the correct and incorrect answers of the student,
5. calculating the percentage of the students’ result in answering reading comprehension based on the picture story by using Sudijono’s (1999:321)
X
p = - x 100%
y
Where:
P = the percentage of the students’ ability and inability
X = the number of the students’ ability and inability
Y = the number of the sample test
6. calculating the students’ results of the reading comprehension based on the picture story as follows
Quantitative Ability Qualitative Ability
80 – 100 Very good
60 – 79 Good
50 – 59 Poor
≤ 40 Very Poor
7. finding out the students’ problems in reading comprehension by applying the picture story based on the elements of the reading comprehension structure as Duke (2005: 69) who describe the elements are Characters, Setting, Goal, Problem, Plot or action, Resolution, and Themes,
8. finding out the validity of the test by using the formula of Arikunto (1993: 230) who recommended that the value of validity is as follows:
9. matching the value of standard reliability as follows:
0.00 - 0.20 : the reliability standard is empty
0.21 - 0.40 : the reliability standard is low
0.41 - 0.60 : the reliability standard is fair
0.61 - 0.80 : the reliability standard is good
0.81 - 1.00 > : the reliability standard is very good.
Hope today's posting will be useful for all of us. Amien.
Penyajian Tabel pada Skripsi/Thesis
Penyajian Tabel pada Skripsi/Thesis
Written by Ari Julianto
Penyajian data dalam bentuk tabelatau tabulasi, gambar, diagram dan sebagainya kadangkala diperlukan dalam pembuatan skripsi/thesis sebagai media informasi. Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat dipahami dan digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan gambaran data yang komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian data dalam bentuk tabel atau tabulasi bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data tersebut.
Dalam postingan kali ini saya mencoba memaparkan teknik penyajian data informatif dalam bentuk tabel.
I. Teknik Penyajian Tabel
Ada dua cara menyajikan nomor dan judul tabel, yaitu:
a. Satu baris sejajar, misalnya
Table 3.1 Population and Sample of the Research
b.Bertingkat, misalnya
Table 3.1
Population and Sample of the Research
Untuk jenis bertingkat, format judul tabel ditulis di tengah dan simetris di atas tabel yang bersangkutan, di bawah kata “Tabel”.
Kata-kata dalam judul tabel ditulis sebagai berikut.
(1). Kata-kata isi diawali dengan huruf besarl.
(2). Kata-kata fungsi ditulis dengan huruf kecll.
Yang perlu diingat adalah:
a.Penyajian table harus dilakukan secara sistematis, oleh karena itu judul table perlu mendapatkan penomoran. Sistem penomoran ni dimulai secara berturut-turut sejak bab I sampai dengan bab V.
b.Penomoran tabel menggunakan angka arab.
c. Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan tabel dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan penomoran sendiri, jadi tidak menyambung nomor tabel dan teks.
Judul dan nomor tabel diletakkan di atas Tabel,
d. Dalam penulisan skripsi atau thesis nomor Tabel menunjukkan Bab + Nomor Urut Tabel dalam suatu Bab,
e. Nomor urut berlaku per Bab, tidak bersambung antar Bab
f. Judul dan nomor table ditulis seperti biasa seperti judul sub-Bab dengan Bold dimana setiap awal kata Huruf besar kecuali kata sambung, kata sandang dsb,
g. Pembuatan kolom dan baris harus jelas. Setiap kolom dan baris harus diberi nama untuk penjelasan.
Sekedar menambah pengetahuan, ada beberapa jenis tabel, antara lain:
1. Tabel Baris Kolom
Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok. Contoh,
Daftar IP Mahasiswa
No Semester IP
1 I 3,12
2 II 3,00
3 III 3,39
4 IV 3,37
5 V 2,9
2. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom. Contoh Banyak Murid Sekolah Menurut Tingkat
Sekolah Dan Jenis Kelamin Tahun 2006
JENIS KELAMIN TINGKAT SEKOLAH JUMLAH
SD SMP SMA
Laki – laki 4756 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8790 4911 2715 16416
3. Tabel Silang
Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data juga dapat disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua variable akan tergantung dari data yang diperoleh.Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan. Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per gender.
Contoh:
No. Mata Pelajaran Siswa Yang Menyukai Jumlah
Laki - Laki Perempuan
1 Matematika 8 3 11
2 Kimia 4 6 10
3 Fisika 5 2 7
4 Biologi 2 4 6
NOTE
Penyajian tabel sedapat mungkin dalam satu halaman.Jika tabel harus bersambung ke halaman berikutnya, ada beberapa cara dapat dilakukan, antara lain:
a. di akhir table halaman pertama di bawah kanan ditulis 'continues' dengan cetak miring (italic). Kemudian di awal tabel halaman sambungan di atas kanan ditulis 'continued' dengan cetak miring (italic),
b. cara lain adalah memenggal baris (row) akhir di halaman pertama. Kemudian memenggal baris (row) pertama di halaman sambungan,
c. Cara lain adalah dengan memasukkan nama-nama kolom atau baris sesuai dengan halaman pertama pada halaman sambungan dengan nomor urut lanjutan dari halaman pertama.
Demikianlah pembahasan kita kali ini, semoga bermanfaat. Amin.
Written by Ari Julianto
Penyajian data dalam bentuk tabelatau tabulasi, gambar, diagram dan sebagainya kadangkala diperlukan dalam pembuatan skripsi/thesis sebagai media informasi. Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat dipahami dan digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan gambaran data yang komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian data dalam bentuk tabel atau tabulasi bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data tersebut.
Dalam postingan kali ini saya mencoba memaparkan teknik penyajian data informatif dalam bentuk tabel.
I. Teknik Penyajian Tabel
Ada dua cara menyajikan nomor dan judul tabel, yaitu:
a. Satu baris sejajar, misalnya
Table 3.1 Population and Sample of the Research
b.Bertingkat, misalnya
Table 3.1
Population and Sample of the Research
Untuk jenis bertingkat, format judul tabel ditulis di tengah dan simetris di atas tabel yang bersangkutan, di bawah kata “Tabel”.
Kata-kata dalam judul tabel ditulis sebagai berikut.
(1). Kata-kata isi diawali dengan huruf besarl.
(2). Kata-kata fungsi ditulis dengan huruf kecll.
Yang perlu diingat adalah:
a.Penyajian table harus dilakukan secara sistematis, oleh karena itu judul table perlu mendapatkan penomoran. Sistem penomoran ni dimulai secara berturut-turut sejak bab I sampai dengan bab V.
b.Penomoran tabel menggunakan angka arab.
c. Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan tabel dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan penomoran sendiri, jadi tidak menyambung nomor tabel dan teks.
Judul dan nomor tabel diletakkan di atas Tabel,
d. Dalam penulisan skripsi atau thesis nomor Tabel menunjukkan Bab + Nomor Urut Tabel dalam suatu Bab,
e. Nomor urut berlaku per Bab, tidak bersambung antar Bab
f. Judul dan nomor table ditulis seperti biasa seperti judul sub-Bab dengan Bold dimana setiap awal kata Huruf besar kecuali kata sambung, kata sandang dsb,
g. Pembuatan kolom dan baris harus jelas. Setiap kolom dan baris harus diberi nama untuk penjelasan.
Sekedar menambah pengetahuan, ada beberapa jenis tabel, antara lain:
1. Tabel Baris Kolom
Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok. Contoh,
Daftar IP Mahasiswa
No Semester IP
1 I 3,12
2 II 3,00
3 III 3,39
4 IV 3,37
5 V 2,9
2. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom. Contoh Banyak Murid Sekolah Menurut Tingkat
Sekolah Dan Jenis Kelamin Tahun 2006
JENIS KELAMIN TINGKAT SEKOLAH JUMLAH
SD SMP SMA
Laki – laki 4756 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8790 4911 2715 16416
3. Tabel Silang
Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data juga dapat disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua variable akan tergantung dari data yang diperoleh.Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan. Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per gender.
Contoh:
No. Mata Pelajaran Siswa Yang Menyukai Jumlah
Laki - Laki Perempuan
1 Matematika 8 3 11
2 Kimia 4 6 10
3 Fisika 5 2 7
4 Biologi 2 4 6
NOTE
Penyajian tabel sedapat mungkin dalam satu halaman.Jika tabel harus bersambung ke halaman berikutnya, ada beberapa cara dapat dilakukan, antara lain:
a. di akhir table halaman pertama di bawah kanan ditulis 'continues' dengan cetak miring (italic). Kemudian di awal tabel halaman sambungan di atas kanan ditulis 'continued' dengan cetak miring (italic),
b. cara lain adalah memenggal baris (row) akhir di halaman pertama. Kemudian memenggal baris (row) pertama di halaman sambungan,
c. Cara lain adalah dengan memasukkan nama-nama kolom atau baris sesuai dengan halaman pertama pada halaman sambungan dengan nomor urut lanjutan dari halaman pertama.
Demikianlah pembahasan kita kali ini, semoga bermanfaat. Amin.
Teknik Presentase Proposal Skripsi/Thesis
Written by Ari Julianto
Dalam sidang seminar porposal S1, presentase proposal meminta masukan dari para dosen yang hadir khususnya Dosen Pembimbing I dan II dan juga beberapa audiens atau rekan sejawat lainnya sebelum penelitian tersebut dilakukan.Ringkasnya, presentasi hasil penelitian atau seminar hasil penelitian merupakan bentuk penyampaian hasil penelitian secara verbal atau audio visual dengan tujuan untuk meminta masukan agar hasil penelitian tersebut dapat lebih sempurna.
Teknik presentasi merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh seorang peneliti atau mahasiswa. Dalam postingan kali ini saya mencoba membantu para mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebelum penyajian presentasee proposal di seminar. Menyajikan presentasi proposal tidak jauh berbeda dengan menyampaikan pendapat di muka umum atau dalam kata lain, kita menguasai salah satu teknik komunikasi massa.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
a. Persiapkan Mental
Berbicara di muka umum memerlukan kesiapan mental tersendiri. Rasa gugup bisa membuyarkan konnsentrasi. Perbanyaklah latihan menyampaikan pendapat di muka umum baik di kelas, di rumah atau di depan teman-teman.
b. Miliki Fisik yang Sehat
Menjaga kesehatan fisik merupakan keharusan sebelum presentase. Fisik yang sehat akan membuat pembicara dapat berkonsentrasi lebih baik saat presentasi maupun menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
c. Mengetahui Lokasi Presentasi
Pengaturan tata letak ruangan pun perlu diketahui. Di mana tempat pembicara, podium, duduk, atau berdiri, apakah ada moderator, dan bagaimana posisi audiens.
d. Periksa Peralatan dan Fasilitas
cara penggunaan fasilitas yang sudah disediakan perlu dipelajari agar bisa digunakan optimal dan tidak membuang waktu mempelajarinya terlebih dahulu saat presentasi telah berlangsung.
e. Mengetahui Tujuan Presentasi
Mengetahui tujuan presentasi dan siapa audiens kita akan membuat presentasi lebih mengarah tepat sasaran. Presentasi hasil penelitian merupakan presentasi informatif yakni untuk memberikan informasi kepada orang lain.
f. Mengetahui Siapa Peserta atau Audiens
Materi presentasi juga dibuat sesuai dengan tujuan presentasi dan audiens kita. Presentasi bukan hanya untuk menunjukkan apa yang telah kita lakukan tetapi bagaimana apa yang telah kita lakukan ini mendapat masukan dari audiens dan bermanfaat untuk mereka.
g. Persiapkan Materi dengan Cermat
Materi presentasi juga dibuat sesuai dengan tujuan presentasi dan audiens kita. Presentasi bukan hanya untuk menunjukkan apa yang telah kita lakukan tetapi bagaimana apa yang telah kita lakukan ini mendapat masukan dari audiens dan bermanfaat untuk mereka. Dalam mempersiapkan materi ini, gunakan media-media yang membuat presentasi ini menjadi menarik. Microsoft Power Point sudah biasa digunakan untuk membuat materi presentasi yang menarik.
h. Fokuskan Slide Presentasi
Mengingat waktu presentasi yang terbatas, umumnya jumlah slide yang dapat ditayangkan dalam waktu 15 hingga 20 menit adalah sekitar 7 slide. Slide yang baik justru tidak akan membuat penyaji membaca isi slide tersebut tetapi justru akan membuat audiens tertarik dan terfokus perhatiannya pada isi slide tersebut. Pilihlah warna slide yang sejuk dan tidak menyakitkan mata. Jika backgroundnya hitam, alangkah lebih baiknya tulisan dalam slide bewarna cerah seperti putih atau keemasan dan sebaliknya.
II. Tahap Pelaksanaan
Setelah memahami dan mempersiapkan tahap pertama, kemudian tibalah pada tahap kedua yakni pelaksanaan presentase. Prosesnya adalah sebagai berikut.
1. Dalam posisi berdiri tegak dan menatap ke seluruh audiens termasuk pada dosen,
2. Posisi tangan kiri memegang mic (jika dipergunakan) dan posisi tangan kanan untuk scroll down-up mouse tampilan Power Point,
3. Mulailah mengucapkan 'basmalah' (bagi yang Muslim),
4. Dilanjutkan dengan mengucapkan 'salam' (Assalamualaikum Wr Wb bagi Muslim atau Good Morning/afternoon bagi non Muslim),
5. Perkenalkan diri Anda: "First of all, allow me to introduce myself. My name is...."
6. Dilanjutkan dengan menyebutkan judul proposal Anda: "The title of my thesis proposal is...."
7. Dilanjutkan dengan memasuki Chapter I Introduction: "I would like to begin my presentation with Chapter I Introduction..."
8. Dalam tahap ini, alangkah lebih baiknya mata Anda terfokus pada layar tampilan,
9. Setelah selesai Chapter I Introduction kemudian dilanjutkan ke Chapter II Review of Literature: "Then, we go to the next chapter that is Chapter II Review of Literature..."
10. Mengingat sub chapter dalam Review of Literature banyak yang harus ditampilkan alangkah lebih baik dibuatkan outline dengan sedikit penjelasan,
11. Dilanjutkan dengan pembahasan Chapter III Method of Research (tergantung kenis risetnya) : "Finally, we go to the last chapter that is Method of Research..."
12. Mengingat waktu yang diberikan untuk presentase sangat terbatas, pada umumnya hanya Chapter I, II dan III saja yang disajikan,namun itu tergantung dari peraturan dan kebijakan fakultas masing-masing,
13. Mengakhiri presentase: "That's all the presentation of my thesis proposal. For your attention I would like to say thank you very much..."
14. Diakhiri dengan mengucapkan 'salam' (Assalamualaikum Wr Wb bagi Muslim).
Apa yang saya paparkan diatas merupakan satu contoh saja. Anda bisa meggunakan frase-frase yang lebih baik dan lebih tepat selain dari itu.
Untuk melatih dan memperdalam teknik presentase yang baik, berikut ini saya memberikan link download teknik presentase. Meski sebenarnya ditujukan untuk work presentase, tidak salahnya kita belajar dari buku ini.
- Bukunya dalam format PDF dapat didownload (8MB) DISINI
- Audionya (File 1) dalam format rar (21MB) dapat didownload DISINI
- Audionya (File 2) dalam format rar (21MB) dapat didownload DISINI
If you find the link error, you may contact me personally via email: mr.ari69@gmail.com
(Jika link ini tidak berlaku, silakan hubungi saya via email: mr.ari69@gmail.com)
Demikianlah pembahasan kita kali ini, semoga bermanfaat. Amin.
Written by Ari Julianto
Dalam sidang seminar porposal S1, presentase proposal meminta masukan dari para dosen yang hadir khususnya Dosen Pembimbing I dan II dan juga beberapa audiens atau rekan sejawat lainnya sebelum penelitian tersebut dilakukan.Ringkasnya, presentasi hasil penelitian atau seminar hasil penelitian merupakan bentuk penyampaian hasil penelitian secara verbal atau audio visual dengan tujuan untuk meminta masukan agar hasil penelitian tersebut dapat lebih sempurna.
Teknik presentasi merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh seorang peneliti atau mahasiswa. Dalam postingan kali ini saya mencoba membantu para mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebelum penyajian presentasee proposal di seminar. Menyajikan presentasi proposal tidak jauh berbeda dengan menyampaikan pendapat di muka umum atau dalam kata lain, kita menguasai salah satu teknik komunikasi massa.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
a. Persiapkan Mental
Berbicara di muka umum memerlukan kesiapan mental tersendiri. Rasa gugup bisa membuyarkan konnsentrasi. Perbanyaklah latihan menyampaikan pendapat di muka umum baik di kelas, di rumah atau di depan teman-teman.
b. Miliki Fisik yang Sehat
Menjaga kesehatan fisik merupakan keharusan sebelum presentase. Fisik yang sehat akan membuat pembicara dapat berkonsentrasi lebih baik saat presentasi maupun menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
c. Mengetahui Lokasi Presentasi
Pengaturan tata letak ruangan pun perlu diketahui. Di mana tempat pembicara, podium, duduk, atau berdiri, apakah ada moderator, dan bagaimana posisi audiens.
d. Periksa Peralatan dan Fasilitas
cara penggunaan fasilitas yang sudah disediakan perlu dipelajari agar bisa digunakan optimal dan tidak membuang waktu mempelajarinya terlebih dahulu saat presentasi telah berlangsung.
e. Mengetahui Tujuan Presentasi
Mengetahui tujuan presentasi dan siapa audiens kita akan membuat presentasi lebih mengarah tepat sasaran. Presentasi hasil penelitian merupakan presentasi informatif yakni untuk memberikan informasi kepada orang lain.
f. Mengetahui Siapa Peserta atau Audiens
Materi presentasi juga dibuat sesuai dengan tujuan presentasi dan audiens kita. Presentasi bukan hanya untuk menunjukkan apa yang telah kita lakukan tetapi bagaimana apa yang telah kita lakukan ini mendapat masukan dari audiens dan bermanfaat untuk mereka.
g. Persiapkan Materi dengan Cermat
Materi presentasi juga dibuat sesuai dengan tujuan presentasi dan audiens kita. Presentasi bukan hanya untuk menunjukkan apa yang telah kita lakukan tetapi bagaimana apa yang telah kita lakukan ini mendapat masukan dari audiens dan bermanfaat untuk mereka. Dalam mempersiapkan materi ini, gunakan media-media yang membuat presentasi ini menjadi menarik. Microsoft Power Point sudah biasa digunakan untuk membuat materi presentasi yang menarik.
h. Fokuskan Slide Presentasi
Mengingat waktu presentasi yang terbatas, umumnya jumlah slide yang dapat ditayangkan dalam waktu 15 hingga 20 menit adalah sekitar 7 slide. Slide yang baik justru tidak akan membuat penyaji membaca isi slide tersebut tetapi justru akan membuat audiens tertarik dan terfokus perhatiannya pada isi slide tersebut. Pilihlah warna slide yang sejuk dan tidak menyakitkan mata. Jika backgroundnya hitam, alangkah lebih baiknya tulisan dalam slide bewarna cerah seperti putih atau keemasan dan sebaliknya.
II. Tahap Pelaksanaan
Setelah memahami dan mempersiapkan tahap pertama, kemudian tibalah pada tahap kedua yakni pelaksanaan presentase. Prosesnya adalah sebagai berikut.
1. Dalam posisi berdiri tegak dan menatap ke seluruh audiens termasuk pada dosen,
2. Posisi tangan kiri memegang mic (jika dipergunakan) dan posisi tangan kanan untuk scroll down-up mouse tampilan Power Point,
3. Mulailah mengucapkan 'basmalah' (bagi yang Muslim),
4. Dilanjutkan dengan mengucapkan 'salam' (Assalamualaikum Wr Wb bagi Muslim atau Good Morning/afternoon bagi non Muslim),
5. Perkenalkan diri Anda: "First of all, allow me to introduce myself. My name is...."
6. Dilanjutkan dengan menyebutkan judul proposal Anda: "The title of my thesis proposal is...."
7. Dilanjutkan dengan memasuki Chapter I Introduction: "I would like to begin my presentation with Chapter I Introduction..."
8. Dalam tahap ini, alangkah lebih baiknya mata Anda terfokus pada layar tampilan,
9. Setelah selesai Chapter I Introduction kemudian dilanjutkan ke Chapter II Review of Literature: "Then, we go to the next chapter that is Chapter II Review of Literature..."
10. Mengingat sub chapter dalam Review of Literature banyak yang harus ditampilkan alangkah lebih baik dibuatkan outline dengan sedikit penjelasan,
11. Dilanjutkan dengan pembahasan Chapter III Method of Research (tergantung kenis risetnya) : "Finally, we go to the last chapter that is Method of Research..."
12. Mengingat waktu yang diberikan untuk presentase sangat terbatas, pada umumnya hanya Chapter I, II dan III saja yang disajikan,namun itu tergantung dari peraturan dan kebijakan fakultas masing-masing,
13. Mengakhiri presentase: "That's all the presentation of my thesis proposal. For your attention I would like to say thank you very much..."
14. Diakhiri dengan mengucapkan 'salam' (Assalamualaikum Wr Wb bagi Muslim).
Apa yang saya paparkan diatas merupakan satu contoh saja. Anda bisa meggunakan frase-frase yang lebih baik dan lebih tepat selain dari itu.
Untuk melatih dan memperdalam teknik presentase yang baik, berikut ini saya memberikan link download teknik presentase. Meski sebenarnya ditujukan untuk work presentase, tidak salahnya kita belajar dari buku ini.
- Bukunya dalam format PDF dapat didownload (8MB) DISINI
- Audionya (File 1) dalam format rar (21MB) dapat didownload DISINI
- Audionya (File 2) dalam format rar (21MB) dapat didownload DISINI
If you find the link error, you may contact me personally via email: mr.ari69@gmail.com
(Jika link ini tidak berlaku, silakan hubungi saya via email: mr.ari69@gmail.com)
Demikianlah pembahasan kita kali ini, semoga bermanfaat. Amin.
Presenting Data Visually
Presenting Data Visually
Written by Ari Julianto
Many skripsi or theses need to present substantial amounts of information, usually empirical data. Welldesigned visual presentations are powerful because they can present these data sets without overloading readers. Clear presentations will enrich your analysis. They will help you think about the data and explore its meanings.
There are four main types of visual presentations for data,
1. Maps for geographic and spatial information.
If your skripsi or thesis contains important geographical information, you should include maps tailored to your needs. Spatial dimensions are crucial to many topics: war, nationalism, immigration, urban studies, environmental changes, and more. If you are studying one of these topics, look for good maps to download or scan. When you find one during your research, make a special note of it so you can use it later (with proper citation, of course). In most cases, you don’t need to create your own maps from scratch. Existing maps are perfectly fine, although you may wish to add a few labels and arrows to highlight points of special interest.
2. Verbal tables and figures for arguments and concise analysis.
Verbal tables contain written information, such as lists of wars and dates, rather than numbers. They are valuable tools and, in my opinion,should be used more often in theses, articles, and books. Figures are rather like free-form tables and are equally useful. The figure with overlapping circles contrasts sharply with separate boxes for the traditional approach.If you borrow figures like these from another author, remember that you need to cite them, just as you do maps, paintings, photographs, architectural drawings, and any other visual materials. The rule is simple: If you use others’ work, give them credit. Figures are also useful for presenting causal analysis.
3. Pictures, posters, and drawings for illustration of important points.
A picture may be worth a thousand words, but it will be worth more if you use another ten words to introduce it.Unless you are studying art, cultural history, or consumer marketing, your thesis probably doesn’t need pictures. Never use them for decoration, and think twice before using them to illustrate. They may distract, not enhance. Follow the usual rule: Use nothing extraneous.
4. Charts and graphs for numerical data.
If your thesis includes substantial data, you’ll need to think about the best ways to present it—ways that are accurate, clear to your readers, and well integrated into your paper. For small data sets, say ten or twelve numbers, tables are usually the best solution. But for larger data sets, tables have serious drawbacks. It’s hard for readers to absorb a dense array of numbers, hard to discern the key features and major trends. You’ll do better using well-designed charts or graphs. Charts is the more general term, referring to any display of information, whether it’s a pie chart or an organizational chart. Graphs are simply charts that display quantitative information on axes, such as the x- and y-axes on graph paper.
To be remembered:
- The one that’s best for your presentation depends on the kind of analysis you are conducting.
- You need to cite the source, and you need to introduce these visual elements in the text, just as you would a long quotation.
- Whenever you use graphs, maps, tables, photographs, or any visual materials, cite the original sources, just as you do for other kinds of information.
- Give credit where credit is due, whether it’s for words, ideas, drawings, or other work.Giving that credit is simple: list the source immediately below the image. For example:
Source: Philip J. Haythornthwaite, The World War One Source Book (London: Arms and Armour Press, 1993).
- If you have modified an existing visual image, say that, too. For example:
Source: Philip J. Haythornthwaite, The World War One Source Book (London: Arms and Armour Press, 1993), 41, casualty figures added.
I hope today's posting will be useful for all of us. Amien.
RELATED POSTINGS
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/06/data-nominal-ordinal-rasio-dan-interval.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/06/data-primer-dan-sekunder.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/06/data-kuantitatif-dan-kualitatif.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/01/apa-itu-data.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/07/data-collection-procedure-written-by.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/04/methods-of-data-analysis-in-qualitative.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2012/10/metode-dan-pengumpulan-data.html
Written by Ari Julianto
Many skripsi or theses need to present substantial amounts of information, usually empirical data. Welldesigned visual presentations are powerful because they can present these data sets without overloading readers. Clear presentations will enrich your analysis. They will help you think about the data and explore its meanings.
There are four main types of visual presentations for data,
1. Maps for geographic and spatial information.
If your skripsi or thesis contains important geographical information, you should include maps tailored to your needs. Spatial dimensions are crucial to many topics: war, nationalism, immigration, urban studies, environmental changes, and more. If you are studying one of these topics, look for good maps to download or scan. When you find one during your research, make a special note of it so you can use it later (with proper citation, of course). In most cases, you don’t need to create your own maps from scratch. Existing maps are perfectly fine, although you may wish to add a few labels and arrows to highlight points of special interest.
2. Verbal tables and figures for arguments and concise analysis.
Verbal tables contain written information, such as lists of wars and dates, rather than numbers. They are valuable tools and, in my opinion,should be used more often in theses, articles, and books. Figures are rather like free-form tables and are equally useful. The figure with overlapping circles contrasts sharply with separate boxes for the traditional approach.If you borrow figures like these from another author, remember that you need to cite them, just as you do maps, paintings, photographs, architectural drawings, and any other visual materials. The rule is simple: If you use others’ work, give them credit. Figures are also useful for presenting causal analysis.
3. Pictures, posters, and drawings for illustration of important points.
A picture may be worth a thousand words, but it will be worth more if you use another ten words to introduce it.Unless you are studying art, cultural history, or consumer marketing, your thesis probably doesn’t need pictures. Never use them for decoration, and think twice before using them to illustrate. They may distract, not enhance. Follow the usual rule: Use nothing extraneous.
4. Charts and graphs for numerical data.
If your thesis includes substantial data, you’ll need to think about the best ways to present it—ways that are accurate, clear to your readers, and well integrated into your paper. For small data sets, say ten or twelve numbers, tables are usually the best solution. But for larger data sets, tables have serious drawbacks. It’s hard for readers to absorb a dense array of numbers, hard to discern the key features and major trends. You’ll do better using well-designed charts or graphs. Charts is the more general term, referring to any display of information, whether it’s a pie chart or an organizational chart. Graphs are simply charts that display quantitative information on axes, such as the x- and y-axes on graph paper.
To be remembered:
- The one that’s best for your presentation depends on the kind of analysis you are conducting.
- You need to cite the source, and you need to introduce these visual elements in the text, just as you would a long quotation.
- Whenever you use graphs, maps, tables, photographs, or any visual materials, cite the original sources, just as you do for other kinds of information.
- Give credit where credit is due, whether it’s for words, ideas, drawings, or other work.Giving that credit is simple: list the source immediately below the image. For example:
Source: Philip J. Haythornthwaite, The World War One Source Book (London: Arms and Armour Press, 1993).
- If you have modified an existing visual image, say that, too. For example:
Source: Philip J. Haythornthwaite, The World War One Source Book (London: Arms and Armour Press, 1993), 41, casualty figures added.
I hope today's posting will be useful for all of us. Amien.
RELATED POSTINGS
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/06/data-nominal-ordinal-rasio-dan-interval.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/06/data-primer-dan-sekunder.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/06/data-kuantitatif-dan-kualitatif.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/01/apa-itu-data.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/07/data-collection-procedure-written-by.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/04/methods-of-data-analysis-in-qualitative.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2012/10/metode-dan-pengumpulan-data.html
Ragam Tugas Akademik dalam Bentuk Tulisan
Ragam Tugas Akademik dalam Bentuk Tulisan
Written by Ari Julianto
Selama masa pendidikan di perguruan tinggi, para mahasiswa dihadapkan dengan sejumlah tugas akademik dalam bentuk tulisan. Beragam tugas akademik ini tidak semua diterapkan, namun setidaknya para mahasiswa memahami perbedaan beagam jenis tugas akademik dalam bentuk tulisan.
Menurut Salam Burhanuddin.dalam Cara Belajar yang Sukses di Perguruan Tinggi menyatakan bahwa sejumlah tugas akademik yang dihadapi mahasiswa di Perguruan tinggi dapat dibedakan antara lain:
1. Makalah (Inggris: Paper)
Pembahasannya difokuskan pada masalah tertentu yang biasanya berhubungan dengan suatu mata kuliah atau bidang spesialisasi tertentu.
2. Laporan (Inggris: Report)
Isinya terpusat pada hasil studi tentang sesuatu yaitu studi lapangan atau studi tentang suatu buku.
3. Tugas Akhir (Inggris: Terminal paper)
Semacam karya akademis yang pembahasannya didasarkan kepada studi kepustakaan. Biasanya disusun ketika akan mengakhiri suatu program tertentu seperti diploma atau dapat juga sebagai pengganti skripsi.
4. Kertas Kerja (Inggris: Work Paper)
Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif. Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
5. Karya Akademik
Yaitu suatu karya ilmiah yang membahas suatu masalah yang berdasarkan dari suatu hasil penelitian. Biasanya disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sarjana muda atau sarjana. Karya akademik di Perguruan Tinggi dibedakan dalam 3 tingkatan, yaitu :
a. Karya akademik untuk S-1 disebut Skripsi.
Skripsi adalah karya tulis ilmiah akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S-1. Skripsi tersebut adalah bukti emampuan akademik mahasiswa yang bersangkutan dalam penelitian yang berhubungan dengan masalah pendidikan sesuai dengan bidang studinya.
b. Karya akademik untuk S-2 disebut Tesis (Inggris: Thesis).
Tesis adalah karya ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program studi S-2. Tesis tersebut merupkan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian pengembangan ilmu pada salah satu disiplin ilmu.
c. Karya akademik untuk S-3 disebut Disertasi (Inggris: Dissertation).
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S-3 Disertasi tersebut merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu.
Selain dari tugas-tugas akademik di atas, sebagai seorang guru atau calon guru, perlu juga mengetahui beberapa karya tulis keguruan lainnya seperti artikel ilmiah, diktat, modul ataupun karya terjemahan.
Melalui karya tulis inilah, guru atau calon guru dapat mengembangkan profesinya. Dimanfaatkan atau tidak pilihan tersebut akan sangat tergantung dari berbagai faktor seperti kemampuan, kemauan (motivasi), dan kesempatan.
Semoga pembahasan kita kali ini bermanfaat. Amin.
Written by Ari Julianto
Selama masa pendidikan di perguruan tinggi, para mahasiswa dihadapkan dengan sejumlah tugas akademik dalam bentuk tulisan. Beragam tugas akademik ini tidak semua diterapkan, namun setidaknya para mahasiswa memahami perbedaan beagam jenis tugas akademik dalam bentuk tulisan.
Menurut Salam Burhanuddin.dalam Cara Belajar yang Sukses di Perguruan Tinggi menyatakan bahwa sejumlah tugas akademik yang dihadapi mahasiswa di Perguruan tinggi dapat dibedakan antara lain:
1. Makalah (Inggris: Paper)
Pembahasannya difokuskan pada masalah tertentu yang biasanya berhubungan dengan suatu mata kuliah atau bidang spesialisasi tertentu.
2. Laporan (Inggris: Report)
Isinya terpusat pada hasil studi tentang sesuatu yaitu studi lapangan atau studi tentang suatu buku.
3. Tugas Akhir (Inggris: Terminal paper)
Semacam karya akademis yang pembahasannya didasarkan kepada studi kepustakaan. Biasanya disusun ketika akan mengakhiri suatu program tertentu seperti diploma atau dapat juga sebagai pengganti skripsi.
4. Kertas Kerja (Inggris: Work Paper)
Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif. Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
5. Karya Akademik
Yaitu suatu karya ilmiah yang membahas suatu masalah yang berdasarkan dari suatu hasil penelitian. Biasanya disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sarjana muda atau sarjana. Karya akademik di Perguruan Tinggi dibedakan dalam 3 tingkatan, yaitu :
a. Karya akademik untuk S-1 disebut Skripsi.
Skripsi adalah karya tulis ilmiah akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S-1. Skripsi tersebut adalah bukti emampuan akademik mahasiswa yang bersangkutan dalam penelitian yang berhubungan dengan masalah pendidikan sesuai dengan bidang studinya.
b. Karya akademik untuk S-2 disebut Tesis (Inggris: Thesis).
Tesis adalah karya ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program studi S-2. Tesis tersebut merupkan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian pengembangan ilmu pada salah satu disiplin ilmu.
c. Karya akademik untuk S-3 disebut Disertasi (Inggris: Dissertation).
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S-3 Disertasi tersebut merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu.
Selain dari tugas-tugas akademik di atas, sebagai seorang guru atau calon guru, perlu juga mengetahui beberapa karya tulis keguruan lainnya seperti artikel ilmiah, diktat, modul ataupun karya terjemahan.
Melalui karya tulis inilah, guru atau calon guru dapat mengembangkan profesinya. Dimanfaatkan atau tidak pilihan tersebut akan sangat tergantung dari berbagai faktor seperti kemampuan, kemauan (motivasi), dan kesempatan.
Semoga pembahasan kita kali ini bermanfaat. Amin.
Skripsi or Thesis Length
Written by Ari Julianto
One of the readers in this blog who sent me an email asked me about the length of a skripsi or thesis. How many pages should the skripsi or thesis be?
Standards vary widely, and the most important advice is to check with your department about the rules. Sometimes the department published a writing thesis guide for students where you can find the rules for the length of a skripsi or thesis.
But if you do not find the rule for the length of a skripsi or thesis, ask your thesis adviser about his preferences.Do that early and keep it in the back of your mind, but don’t think much about it until you are well into drafting the paper. Until then, you should simply aim to write a thesis that is about as long as a good journal article in your field.
Not all fields have the same descriptions length. Articles—and theses—tend to be longer in fields such as history and anthropology, which require a fair amount of description alongside the analysis.
Articles are shorter in fields like economics that rely on mathematical models and quantitative analysis. Fields like political science and sociology lie somewhere in the middle. In international relations, for example, most journals ask for articles than run about fourteen thousand words, including footnotes, which is between fifty and sixty pages (assuming 250 words/page). That is a common range for senior theses in international relations, as well.
How about department of Teacher's Training and Education (FKIP)? Ideally, the length of the skripsi or thesis is over sixty pages in single page (Not including Reference and Appendices). Some other departement include Reference and Appendices as part of the skripsi or thesis.
As the conclusion I can draw that a skripsi or thesis is generally as long as a good article in your field. Still, you must check on your department’s requirements and ask your thesis adviser about his preferences. For FKIP skripsi or thesis ideally is sixty pages (not including Reference and Appendices).
I hope today's posting will be useful for all of us. Amien.
Pearson Product-Moment Correlation Coefficient
Pearson Product-Moment Correlation Coefficient
Written by Ari Julianto
The term of Pearson Product-Moment Correlation Coefficient (usually symbolized r), or correlation coefficient mostly used in statistic. In educational research is used especilly to find out the correlation or relationship.
Basically, Pearson Product-Moment Correlation Coefficient (sometimes referred to as the PPMCC or PCC, or Pearson's r) is a measure of the degree of linear relationship between two variables, usually labeled X and Y. While in regression the emphasis is on predicting one variable from the other, in correlation the emphasis is on the degree to which a linear model may describe the relationship between two variables. In regression the interest is directional, one variable is predicted and the other is the predictor; in correlation the interest is non-directional, the relationship is the critical aspect.
The Pearson product-moment correlation coefficient is widely used in the sciences as a measure of the strength of linear dependence between two variables. It was developed by Karl Pearson from a related idea introduced by Francis Galton in the 1880s.
There are some requirements for PPMCC measurement, they are"
a. The sample taken by using random sampling,
b. The data that will be tested must be homogen,
c. The data that will be tested must be normal distribution,
d. The data that will be tested is linear.
e. Independent variable (x) and the dependent variable (Y) must be in interval scale or ratio.
The function of PPMCC in statistic in to test the generalization ability (significanse) of the research result. There are two kinds of PPMCC for measurement, they are"
a. For a population
Pearson's correlation coefficient when applied to a population is commonly represented by the Greek letter ρ (rho) and may be referred to as the population correlation coefficient or the population Pearson correlation coefficient.
b. For a sample
Pearson's correlation coefficient when applied to a sample is commonly represented by the letter r and may be referred to as the sample correlation coefficient or the sample Pearson correlation coefficient. We can obtain a formula for r by substituting estimates of the covariances and variances based on a sample into the formula above.
The PPMCC value is symbolized as r (rho). The value of PPMCC is between -1 < r < 1. If r value = 0, it meanis there is not correlation or there is no relationship between independent variable and dependent variable.
If r value = +1 it means there is a positive correlation between independent variable and dependent variable. And if r value = -1 it means there is a negative correlation between independent variable and dependent variable.
How to measure the research result completely by using Pearson Product-Moment Correlation Coefficientcan be seen and downloaded (in Bahasa Indonesia) HERE.
Hope today's posting will be useful for all of us. Amien.
Written by Ari Julianto
The term of Pearson Product-Moment Correlation Coefficient (usually symbolized r), or correlation coefficient mostly used in statistic. In educational research is used especilly to find out the correlation or relationship.
Basically, Pearson Product-Moment Correlation Coefficient (sometimes referred to as the PPMCC or PCC, or Pearson's r) is a measure of the degree of linear relationship between two variables, usually labeled X and Y. While in regression the emphasis is on predicting one variable from the other, in correlation the emphasis is on the degree to which a linear model may describe the relationship between two variables. In regression the interest is directional, one variable is predicted and the other is the predictor; in correlation the interest is non-directional, the relationship is the critical aspect.
The Pearson product-moment correlation coefficient is widely used in the sciences as a measure of the strength of linear dependence between two variables. It was developed by Karl Pearson from a related idea introduced by Francis Galton in the 1880s.
There are some requirements for PPMCC measurement, they are"
a. The sample taken by using random sampling,
b. The data that will be tested must be homogen,
c. The data that will be tested must be normal distribution,
d. The data that will be tested is linear.
e. Independent variable (x) and the dependent variable (Y) must be in interval scale or ratio.
The function of PPMCC in statistic in to test the generalization ability (significanse) of the research result. There are two kinds of PPMCC for measurement, they are"
a. For a population
Pearson's correlation coefficient when applied to a population is commonly represented by the Greek letter ρ (rho) and may be referred to as the population correlation coefficient or the population Pearson correlation coefficient.
b. For a sample
Pearson's correlation coefficient when applied to a sample is commonly represented by the letter r and may be referred to as the sample correlation coefficient or the sample Pearson correlation coefficient. We can obtain a formula for r by substituting estimates of the covariances and variances based on a sample into the formula above.
The PPMCC value is symbolized as r (rho). The value of PPMCC is between -1 < r < 1. If r value = 0, it meanis there is not correlation or there is no relationship between independent variable and dependent variable.
If r value = +1 it means there is a positive correlation between independent variable and dependent variable. And if r value = -1 it means there is a negative correlation between independent variable and dependent variable.
How to measure the research result completely by using Pearson Product-Moment Correlation Coefficientcan be seen and downloaded (in Bahasa Indonesia) HERE.
Hope today's posting will be useful for all of us. Amien.
Data Collection Procedure
Data Collection Procedure
Written by Ari Julianto
Data Collection Procedure which is usually in a skripsi or thesis placed in sub-chapter Research Design or Research Methodology is a report of the procedure how we collect the data.
The procedure of Data Collection depends on the kind of the research. In this posting I cannot explain all kinds of research for collecting the data. I just give some examples of them.
There are two ways in reporting the Data Collection Procedure. First, in paragraph description and secod in numerial description. For this matter, I can suggest that if the procedure or the steps of collecting the data is below five steps, it is advisable to report it in paragraph description. On the contrary, if the steps of collecting the data is more than five steps, numeral description is a choice.
The most important thing in reporting Data Collection Procedure is the significant and the factual steps. Begin the report from the basic one. for example, if the instrument of the research is a test, report it from how we administrate it to the students, then what next? do we ask the students to read the test (for how minutes?) or do we ask the students to answer the test directly, and so on.
Below I give you some examples of the procedure in Collecting the Data. I would not say that these are the best examples.
1. Data Collection Procedure for Novel Analysis
The steps of collecting data are as follows: firstly, the writer reads the novel several times thoroughly. And then he takes the most important point to be the subject matter which in this case Harry Potter’ sadness feelings. In this step the writer also selects the data which are relation with the purpose of the study. Then, he makes the novel as the primary source of data. Secondly, the writer also consults to his advisory lecturers to ask for some guidance in writing this thesis. Finally, he collects all the data that support his subject matter. The writer takes the sources of the references of the several books, dictionaries and Internet which have relationship to the subject matter. He formulated the idea regularly into so called thesis. In this step, he also arranges the data systematically in accordance with the problem of the study.
2. Data Collection Procedure for News Analysis
The data were analyzed by using descriptive technique through some steps. The steps are as follows
a. Selecting the data based on the source of data,
b. reading all the selected articles of educational news of British Broadcasting Corporation News Online,
c. identifying each sentence that contains infinitive forms,
d. classifying the infinitive forms to find out the type of infinitive,
e. finding out the most dominant infinitive forms.
3. Data Collection Procedure for Effect Research
For collecting the data of the research, the researcher developed a teacher-made test that relates to the vocabulary skill based on LKS (Lembar Kerja Siswa). The vocabulary is taken from Developing English Competencies for Grade XI of Natural and Social Science Programmes Senior High School (SMA/MA) Departemen Pendidikan Nasional. The test consist of 40 test items in which the students had to answer them in 30 minutes. The test is a teacher made-test in which where there were 40 numbers that consisted of 10 numbers for matching the words and pictures, 10 numbers for filling the blanks, 10 numbers for changing word formation and 10 numbers for associating words. Each number was scored 2.5 (100 : 40 = 2.5).
4. Data Collection Procedure for Students' Ability
For collecting the data, some steps was performed as follows:
1. This research was developed a test of completion test in order to see the results of the students' ability to use descriptive adjective in English simple sentences,
2. The test was given to the students and give five minutes to the students to read the test thoroughly,
3. The researcher collected the answer sheet,
4. The researcher calculated the correct and the incorrect answers,
5. The correct answer was scored 5 and the wrong answer did not affect the score.
Hope today's posting will be useful for all of us. Amien.
RELATED POSTINGS
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/04/methods-of-data-analysis-in-qualitative.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2012/10/metode-dan-pengumpulan-data.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/07/presenting-data-visually.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/06/data-nominal-ordinal-rasio-dan-interval.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/06/data-primer-dan-sekunder.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/06/data-kuantitatif-dan-kualitatif.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/01/apa-itu-data.html
Written by Ari Julianto
Data Collection Procedure which is usually in a skripsi or thesis placed in sub-chapter Research Design or Research Methodology is a report of the procedure how we collect the data.
The procedure of Data Collection depends on the kind of the research. In this posting I cannot explain all kinds of research for collecting the data. I just give some examples of them.
There are two ways in reporting the Data Collection Procedure. First, in paragraph description and secod in numerial description. For this matter, I can suggest that if the procedure or the steps of collecting the data is below five steps, it is advisable to report it in paragraph description. On the contrary, if the steps of collecting the data is more than five steps, numeral description is a choice.
The most important thing in reporting Data Collection Procedure is the significant and the factual steps. Begin the report from the basic one. for example, if the instrument of the research is a test, report it from how we administrate it to the students, then what next? do we ask the students to read the test (for how minutes?) or do we ask the students to answer the test directly, and so on.
Below I give you some examples of the procedure in Collecting the Data. I would not say that these are the best examples.
1. Data Collection Procedure for Novel Analysis
The steps of collecting data are as follows: firstly, the writer reads the novel several times thoroughly. And then he takes the most important point to be the subject matter which in this case Harry Potter’ sadness feelings. In this step the writer also selects the data which are relation with the purpose of the study. Then, he makes the novel as the primary source of data. Secondly, the writer also consults to his advisory lecturers to ask for some guidance in writing this thesis. Finally, he collects all the data that support his subject matter. The writer takes the sources of the references of the several books, dictionaries and Internet which have relationship to the subject matter. He formulated the idea regularly into so called thesis. In this step, he also arranges the data systematically in accordance with the problem of the study.
2. Data Collection Procedure for News Analysis
The data were analyzed by using descriptive technique through some steps. The steps are as follows
a. Selecting the data based on the source of data,
b. reading all the selected articles of educational news of British Broadcasting Corporation News Online,
c. identifying each sentence that contains infinitive forms,
d. classifying the infinitive forms to find out the type of infinitive,
e. finding out the most dominant infinitive forms.
3. Data Collection Procedure for Effect Research
For collecting the data of the research, the researcher developed a teacher-made test that relates to the vocabulary skill based on LKS (Lembar Kerja Siswa). The vocabulary is taken from Developing English Competencies for Grade XI of Natural and Social Science Programmes Senior High School (SMA/MA) Departemen Pendidikan Nasional. The test consist of 40 test items in which the students had to answer them in 30 minutes. The test is a teacher made-test in which where there were 40 numbers that consisted of 10 numbers for matching the words and pictures, 10 numbers for filling the blanks, 10 numbers for changing word formation and 10 numbers for associating words. Each number was scored 2.5 (100 : 40 = 2.5).
4. Data Collection Procedure for Students' Ability
For collecting the data, some steps was performed as follows:
1. This research was developed a test of completion test in order to see the results of the students' ability to use descriptive adjective in English simple sentences,
2. The test was given to the students and give five minutes to the students to read the test thoroughly,
3. The researcher collected the answer sheet,
4. The researcher calculated the correct and the incorrect answers,
5. The correct answer was scored 5 and the wrong answer did not affect the score.
Hope today's posting will be useful for all of us. Amien.
RELATED POSTINGS
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/04/methods-of-data-analysis-in-qualitative.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2012/10/metode-dan-pengumpulan-data.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/07/presenting-data-visually.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/06/data-nominal-ordinal-rasio-dan-interval.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/06/data-primer-dan-sekunder.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/06/data-kuantitatif-dan-kualitatif.html
http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/01/apa-itu-data.html
Dua Buku Research yang Wajib Dimiliki
Dua Buku Research yang Wajib Dimiliki
by Ari Julianto
Mencari sumber referensi, dalam hal ini buku, untuk penulisan skripsi memang harus jeli. Maksudnya, isi sumber referensi tersebut haruslah memenuhi segala kebutuhan mahasiswa/peneliti untuk dijadikan sebagai rujukan dalam sebuah riset.
Dari berbagai buku yang pernah saya baca, dua buku research yang kebetulan saya miliki dalam format ebook pdf menurut penilaian saya sangat cocok untuk dijadikan rujukan dalam penelitian mahasiswa. Berikut ini saya mencoba mengulas kedua buku tersebut.
1. Fundamental of Research Methodology by Yogesh Kumar Singh
Buku setebal 314 halaman ini berisikan metodologi penelitian beserta peran statistik. Kumar Singh merupakan dosen pendidikan dan peneliti di India. Buku ini membahas secara ringkas dan lengkap untuk penelitian sosial yang bisa dijadikan rujukan untuk segala disiplin ilmu termasuk pendidikan. Dalam buku ini dibahas antara lain Perception of Research, Assortment of a Problem , Appraise of Related Literature, Hypothesis, Research Planning and Sampling, sejumlah method (Survey, Historical, Philosophical, Experimental, Case Study dan Genetic), Design of Experiments, Tools of Research, Collection of Data, Analysis of Data, Research Report, Action Research, Organisation of Statistical Data, Measures of Central Tendency, Measures of Variability, dan Correlation. Dalam memberikan definisi, Kumar Singh tidak berfokus pada satu ahli saja, dia memaparkan definisi dari sejumlah ahli. Selain itu, buku ini juga memberikan sejumlah contoh berikut dengan rumus-rumus statistik. Buku ini terbitan New Age International (P) Ltd., Publishers.
Jika Anda tertarik, Anda bisa mendownloadnya DISINI.
2. Research Methodology Methods and Techniques by CR Kothari
Buku setebal 401 halaman ini berisikan metodologi penelitian beserta teknik dan metodenya. Kothari adalah seorang lektor di sebuah universitas di India. Tidak seperti Kumar Singh, Kothari berusaha memaparkan isi bukunya lebih mendalam. Misalnya, untuk Meaning of Research, selain meaning, Kothari juga membahas tentang Objectives, Motivation, Types, Design, Approaches, process, dan Significance of Research. Di akhir setiap bab, buku ini menyajikan suatu kesimpulan (conclusion) yang dapat kita jadikan sebagai catatan kecil. Selain membahas research, buku ini juga memaparkan Sampling Design, Measurement and Scaling Techniques, Methods of Data Collection, Processing and Analysis of Data, Testing of Hypotheses, Chi-square Test, Analysis of Variance and Covariance, Multivariate Analysis Techniques, Interpretation and Report Writing, dan sebagai tambahan diberikan bab khusus yang membahas The Computer: Its Role in Research. Buku ini juga terbitan New Age International (P) Ltd., Publishers.
Jika Anda tertarik, Anda bisa mendownloadnya DISINI.
Demikianlah pembahasan kita kali ini. Semoga bermanfaat. Amin.
by Ari Julianto
Mencari sumber referensi, dalam hal ini buku, untuk penulisan skripsi memang harus jeli. Maksudnya, isi sumber referensi tersebut haruslah memenuhi segala kebutuhan mahasiswa/peneliti untuk dijadikan sebagai rujukan dalam sebuah riset.
Dari berbagai buku yang pernah saya baca, dua buku research yang kebetulan saya miliki dalam format ebook pdf menurut penilaian saya sangat cocok untuk dijadikan rujukan dalam penelitian mahasiswa. Berikut ini saya mencoba mengulas kedua buku tersebut.
1. Fundamental of Research Methodology by Yogesh Kumar Singh
Buku setebal 314 halaman ini berisikan metodologi penelitian beserta peran statistik. Kumar Singh merupakan dosen pendidikan dan peneliti di India. Buku ini membahas secara ringkas dan lengkap untuk penelitian sosial yang bisa dijadikan rujukan untuk segala disiplin ilmu termasuk pendidikan. Dalam buku ini dibahas antara lain Perception of Research, Assortment of a Problem , Appraise of Related Literature, Hypothesis, Research Planning and Sampling, sejumlah method (Survey, Historical, Philosophical, Experimental, Case Study dan Genetic), Design of Experiments, Tools of Research, Collection of Data, Analysis of Data, Research Report, Action Research, Organisation of Statistical Data, Measures of Central Tendency, Measures of Variability, dan Correlation. Dalam memberikan definisi, Kumar Singh tidak berfokus pada satu ahli saja, dia memaparkan definisi dari sejumlah ahli. Selain itu, buku ini juga memberikan sejumlah contoh berikut dengan rumus-rumus statistik. Buku ini terbitan New Age International (P) Ltd., Publishers.
Jika Anda tertarik, Anda bisa mendownloadnya DISINI.
2. Research Methodology Methods and Techniques by CR Kothari
Buku setebal 401 halaman ini berisikan metodologi penelitian beserta teknik dan metodenya. Kothari adalah seorang lektor di sebuah universitas di India. Tidak seperti Kumar Singh, Kothari berusaha memaparkan isi bukunya lebih mendalam. Misalnya, untuk Meaning of Research, selain meaning, Kothari juga membahas tentang Objectives, Motivation, Types, Design, Approaches, process, dan Significance of Research. Di akhir setiap bab, buku ini menyajikan suatu kesimpulan (conclusion) yang dapat kita jadikan sebagai catatan kecil. Selain membahas research, buku ini juga memaparkan Sampling Design, Measurement and Scaling Techniques, Methods of Data Collection, Processing and Analysis of Data, Testing of Hypotheses, Chi-square Test, Analysis of Variance and Covariance, Multivariate Analysis Techniques, Interpretation and Report Writing, dan sebagai tambahan diberikan bab khusus yang membahas The Computer: Its Role in Research. Buku ini juga terbitan New Age International (P) Ltd., Publishers.
Jika Anda tertarik, Anda bisa mendownloadnya DISINI.
Demikianlah pembahasan kita kali ini. Semoga bermanfaat. Amin.