Penyajian Tabel pada Skripsi/Thesis

Penyajian Tabel pada Skripsi/Thesis

Written by Ari Julianto



Penyajian data dalam bentuk tabelatau tabulasi, gambar, diagram dan sebagainya kadangkala diperlukan dalam pembuatan skripsi/thesis  sebagai media informasi. Pada dasarnya  banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat dipahami dan digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan gambaran data yang komunikatif, harus diingat untuk  menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian data dalam bentuk tabel atau tabulasi bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data tersebut.

Dalam postingan kali ini saya mencoba memaparkan teknik penyajian data informatif dalam bentuk tabel.

I. Teknik Penyajian Tabel
Ada dua cara menyajikan nomor dan judul tabel, yaitu:

a. Satu baris sejajar, misalnya
Table 3.1  Population and Sample of the Research

b.Bertingkat, misalnya
                      Table 3.1 
Population and Sample of the Research

Untuk jenis bertingkat, format judul tabel ditulis di tengah dan simetris di atas tabel yang bersangkutan, di bawah kata “Tabel”.

Kata-kata dalam judul tabel ditulis sebagai berikut.
(1). Kata-kata isi diawali dengan huruf besarl.
(2). Kata-kata fungsi ditulis dengan huruf kecll.

Yang perlu diingat adalah:
a.Penyajian table harus dilakukan secara sistematis, oleh karena itu judul table perlu mendapatkan penomoran. Sistem penomoran ni dimulai secara berturut-turut sejak bab I sampai dengan bab V.
b.Penomoran tabel menggunakan angka arab.
c. Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan tabel dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan penomoran sendiri, jadi tidak menyambung nomor tabel dan teks.
Judul dan nomor tabel diletakkan di atas Tabel,
d. Dalam penulisan skripsi atau thesis nomor Tabel menunjukkan Bab + Nomor Urut Tabel dalam suatu Bab,
e. Nomor urut berlaku per Bab, tidak bersambung antar Bab
f. Judul dan nomor table ditulis seperti biasa seperti judul sub-Bab dengan Bold dimana setiap awal kata Huruf besar kecuali kata sambung, kata sandang dsb,
g. Pembuatan kolom dan baris harus jelas. Setiap kolom dan baris harus diberi nama untuk penjelasan.

Sekedar menambah pengetahuan, ada beberapa jenis tabel, antara lain:

1. Tabel Baris Kolom
Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok. Contoh,

         Daftar IP Mahasiswa 
No         Semester                IP
1                I                  3,12
2                II                 3,00
3                III                3,39
4                IV                 3,37
5                V                  2,9



2. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom. Contoh Banyak Murid Sekolah Menurut Tingkat

           Sekolah Dan Jenis Kelamin Tahun 2006
JENIS KELAMIN    TINGKAT SEKOLAH        JUMLAH
                         SD    SMP    SMA 
  
Laki – laki         4756    2795    1459            9012
Perempuan        4032    2116    1256            7404
Jumlah              8790    4911    2715            16416


3. Tabel Silang

Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data juga dapat disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua variable akan tergantung dari data yang diperoleh.Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan. Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per gender.
Contoh:

No.    Mata Pelajaran    Siswa Yang Menyukai             Jumlah
                                       Laki - Laki Perempuan  
 
1    Matematika                 8            3                           11
2    Kimia                         4             6                          10
3    Fisika                         5             2                          7
4    Biologi                        2             4                          6



NOTE

Penyajian tabel sedapat mungkin dalam satu halaman.Jika tabel harus bersambung ke halaman berikutnya, ada beberapa cara dapat dilakukan, antara lain:
a. di akhir table halaman pertama di bawah kanan ditulis 'continues' dengan cetak miring (italic). Kemudian di awal tabel halaman sambungan di atas kanan ditulis 'continued' dengan cetak miring (italic),
b. cara lain adalah memenggal baris (row) akhir di halaman pertama. Kemudian memenggal baris (row) pertama  di halaman sambungan,
c. Cara lain adalah dengan memasukkan nama-nama kolom atau baris sesuai dengan halaman pertama pada halaman sambungan dengan nomor urut lanjutan dari halaman pertama.

Demikianlah pembahasan kita kali ini, semoga bermanfaat. Amin.

1 komentar:

  1. terimakasih atas postingannya telah memberikan pencerahan untuk skripsi saya

    BalasHapus